REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan (Japek II Selatan) Paket 3 (Taman Mekar-Sadang) telah mencapai 76,99 persen. Direktur Teknik PT Jasamarga Japek Selatan (JJS) Bambang Sulistyo mengatakan, untuk pembangunan fisik jalan tol itu terus berlanjut dan kini sudah mencapai 27,16 persen.
PT JJS sendiri merupakan kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang mengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan. "Untuk Paket 2 (Setu-Taman Mekar) pembebasan lahan mencapai 8,14 persen dan Paket 1(Jatiasih-Setu) 0,99 persen. Lalu, proses konstruksi untuk Paket 1 dan 2 masih menunggu progres pengadaan lahan dan penyelesaian DED," kata Bambang, Senin (6/7).
Saat ini pihaknya terus mengupayakan percepatan pembebasan lahan dengan melakukan identifikasi permasalahan pengadaan tanah di lapangan. Selain itu, PT JJS juga terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk meminimalisasi kendala agar pembangunan fisik dapat dipercepat.
PT JJS juga, kata dia, masih melakukan penjajakan kerja sama dengan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk sisa anggaran tahun anggaran 2016-2019, guna memperlancar pembayaran Uang Ganti Kerugian (UGK) kepada masyarakat atau pihak-pihak terdampak pembangunan jalan tol tersebut.
"Tim PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Kementerian PUPR terus melakukan proses administrasi hingga proses musyawarah. Bila MoU untuk DTT (Dana Talangan Tanah) sudah ada, maka proses pembayaran UGK segera dilakukan," kata Bambang.
Sementara itu kehadiran Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan diproyeksikan akan mampu memangkas waktu tempuh perjalanan dari Jakarta menuju Purwakarta dari sisi selatan.
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan ini juga terintegrasi dengan Jalan Tol JORR II dan Jalan Tol Cipularang. Dengan begitu, bisa menurunkan biaya logistik barang menuju dan dari wilayah-wilayah yang dilewati kedua jalan tol tersebut.