Senin 06 Jul 2020 12:54 WIB

Pandemi Covid, Upacara 17 Agustus di Istana Digelar Terbatas

Masyarakat dapat mengikuti upacara peringatan hari kemerdekaan secara virtual.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) mengikuti gladi bersih Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/8).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) mengikuti gladi bersih Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyampaikan, upacara peringatan Hari Raya Kemerdekaan RI ke-75 pada 17 Agustus nanti akan tetap digelar di Istana Merdeka meskipun pandemi covid-19 masih belum berakhir. Kendati demikian, upacara peringatan tersebut akan digelar dengan peserta yang terbatas.

“Kami perlu sampaikan bahwa upacara tentu saja tetap dilaksanakan secara khidmat, tetapi dengan peserta yang terbatas. Semua komponen yang terlibat dalam upacara hadir di situ, termasuk paskibraka akan hadir tapi dalam jumlah yang terbatas,” ujar Pratikno saat konferensi pers, Senin (6/7).

Kendati demikian, Pratikno mengajak masyarakat agar ikut berpartisipasi dan terlibat dalam upacara peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus nanti. Masyarakat, kata Pratikno, dapat mengikuti upacara peringatan hari kemerdekaan secara virtual.

Selain itu, nantinya pemerintah juga akan mengenalkan tradisi baru saat upacara berlangsung. Seluruh masyarakat Indonesia dimintanya agar turut berpartisipasi dengan menghentikan kegiatannya sejenak dan berdiri tegak secara khidmat mengikuti dikumandangkannya lagu Indonesia Raya saat upacara berlangsung.

“Jadi kami sangat-sangat mengharapkan dan mengajak seluruh pihak yang di pasar, yang di tempat-tempat umum, yang di sawah, di kampung-kampung, ketika dikumandangkan lagu Indonesia Raya, kami harapkan menghentikan kegiatannya, berdiri tegak, khidmat, ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya,” kata dia.

Setelah peringatan upacara 17 Agustus berlangsung, sejumlah acara perayaan lainnya akan tetap dilaksanakan. Acara- acara tersebut digelar untuk menunjukan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang besar, bersatu, dan penuh solidaritas.

“Jadi akan tetap berlangsung bulan kemerdekaan sampai dengan nanti akhir bulan Agustus,” tambah dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement