REPUBLIKA.CO.ID, PHOENIX -- Kota Phoenix, Arizona, Amerika Serikat (AS) mengalami kekurangan pemeriksaan virus corona. Wali Kota Phoenix Kate Gallego mengatakan kekurangan alat tes salah satu 'krisis' yang dialami kotanya.
Gallego mengatakan beberapa warga harus mengantre selama delapan jam untuk dapat melakukan pemeriksaan dari mobil. Hal ini Gallego sampaikan di stasiun televisi ABC dalam acara 'This Week' pada Ahad (5/7).
Politisi dari Partai Demokrat itu mengatakan Arizona 'dari nol ke 60'. Arizona negara bagian pertama yang membuka kembali aktivitas ekonomi padahal yang paling terakhir memberlakukan perintah tetap tinggal di rumah.
Sementara itu sebagian besar warga California diperingatkan untuk menjauh dari pantai dan ruang publik lainnya selama akhir pekan. Pemerintah negara bagian mendesak warga mematuhi peraturan pembatasan sosial.
Angka penularan virus corona baik di California maupun di seluruh AS meningkat tajam. Jumlah pasien yang masuk rumah sakit juga terus meroket.
Banyak masyarakat yang membatalkan acara kembang api yang biasanya diadakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan 4 July. Hampir semua festivalnya tahunan lainnya juga dibatalkan.
Perubahan ini tampaknya berhasil mendorong masyarakat tidak berkerumun. Tapi para peselancar sulit menahan godaan dari ombak-ombak besar di pantai-pantai Selatan California.
Pada Sabtu (6/7) lalu California melaporkan 6.500 kasus baru infeksi virus corona. Jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi karena banyak orang yang tidak diperiksa dan penelitian menunjukan ada orang yang terinfeksi tapi tidak merasa sakit dan mengalami gejala apa pun.