Senin 06 Jul 2020 15:38 WIB

Orang Tua Kirim Karangan Bunga Duka Cita PPDB ke Balai Kota

Orang tua yang anaknya tak terakomodasi dalam PPDB DKI ungkapkan kekecewaannya.

Red: Reiny Dwinanda
Orang tua siswa memasang kertas pada karangan bunga yang terpasang di depan Balai Kota Jakarta, Senin (6/7). Karangan bunga itu merupakan bentuk simbolik kekecewaan dari para orang tua siswa terkait proses Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta yang dinilai tidak adil. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Orang tua siswa memasang kertas pada karangan bunga yang terpasang di depan Balai Kota Jakarta, Senin (6/7). Karangan bunga itu merupakan bentuk simbolik kekecewaan dari para orang tua siswa terkait proses Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta yang dinilai tidak adil. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Balai Kota DKI Jakarta dikirimi karangan bunga duka cita sebagai bentuk kekecewaan pengirimnya mengenai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021. Ada lebih dari delapan karangan bunga yang berjejer di depan kantor mantan Menteri Pendidikan tersebut di Medan Merdeka Selatan, Senin ini.

Papan karangan bunga itu berisi tulisan bernada kecewa, seperti, "Selamat kepada Disdik dan Gubernur DKi atas kebijakan PPDB DKI 2020 yang kekejamannya lebih mematikan dari pada virus Corona". Kemudian, ada pula yang menuliskan, "RIP Pendidikan Indonesia, dari anak-anak lulusan angkatan 2020 yang kecewa".

Baca Juga

Di samping itu, ada yang bertuliskan, "Terima kasih kepada Gubernur dan Kepala Disdik DKI kalian hancurkan kepercayaan anak didik dan psikologi mereka". Bahkan, ada yang berisi tulisan meminta Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk turun dari jabatannya "Pecat ibu Nahdiana, dari anak-anak lulusan 2020 yang terzolimi olehmu".

photo
Orang tua siswa menaruh karangan bunga yang terjatuh di depan Balai Kota Jakarta, Senin (6/7). Karangan bunga itu merupakan bentuk simbolik kekecewaan dari para orang tua siswa terkait proses Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta yang dinilai tidak adil. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

Salah satu orang tua siswa, Agung (46) mengatakan, dalam kiriman bunga itu tidak diikuti dengan aksi unjuk rasa. Menurutnya, kiriman karangan bunga itu merupakan bentuk simbolis kekecewaan para orang tua.