Senin 06 Jul 2020 16:08 WIB

4 Daerah di Sumbar Siap Buka Sekolah Tatap Muka 13 Juli

Keempat daerah tingkat II tersebut sudah kembali menjadi zona hijau.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno
Foto: Republika/Febrian Fachri
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyebutkan ada empat daerah tingkat II di Sumbar yang siap membuka sekolah dengan tatap muka langsung pada Senin (13/7) mendatang. Empat daerah tersebut adalah Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Pasaman Barat.

Ke 4 daerah tingkat II tersebut sudah kembali menjadi zona hijau, yakni sudah tidak ada lagi pertumbuhan kasus baru dalam sebulan terakhir. Semua kasus positif covid-19 yang ada sudah 100 persen sembuh dan tidak ada kematian karena covid-19 dalam sebulan terakhir.

Baca Juga

Sebenarnya di Sumbar ada enam daerah tingkat II yang sudah kembali menjadi zona hijau, selain emat di atas. Ada Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota. "Dari enam zona hijau, yang siap membuka sekolah dengan tatap muka langsung new normal hanya empat. Lima Puluh Kota dan Payakumbuh menunda dulu," kata Irwan Prayitno di Kantor Gubernur Sumbar di Padang, Senin (6/7).

Irwan mempersilakan kepada bupati dan wali kota untuk menentukan kebijakan membuka sekolah tatap muka langsung, dengan metode dunia maya, campuran, atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) luring atau offline.

Di Sumbar saat ini sudah tidak ada zona merah. Dari 19 kabupaten kota, ada satu zona orange yakni Kota Padang, enam zona hijau yaitu Kota Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Pasaman Barat, dan 12 zona kuning yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Solok, Kota Solok dan Kota Bukittinggi.

Irwan mempersilakan semua bupati wali kota untuk memilih metode pembalajaran sesuai dengan situasi Covid-19 di daerah masing-masing. Zona hijau boleh tatap muka langsung dengan skenario new normal, boleh campuran antara tatap muka langsung dengan tatap maya. Sementara itu, untuk zona orange dan zona kuning tetap dengan metode tatap maya atau PJJ luring bagi daerah yang tidak ada sinyal internet atau tidak ada HP. PJJ luring, yakni dengan para siswa menjemput dokumen tugas ke sekolah, dikerjakan di rumah dan diantarkan kembali ke sekolah. "Balik lagi, semua kita serahkan ke Bupati dan Wako untuk menentukan kebijakan," ucap Gubernur Sumbar.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement