REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesaat sebelum melakukan penyerangan terhadap kelompok Nus Kei, anak buah John Kei sempat melakukan pertemuan terakhir dan memperoleh instruksi. Pertemuan itu dilakukan di Arcici Sports Center, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Ahad (21/6) sekitar pukul 09.00 WIB.
Dalam pelaksanaan rekonstruksi yang digelar oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya, diketahui seorang anak buah John Kei, yakni Daniel Farfar, berperan meneruskan perintah John kepada anggota yang lainnya. Daniel menyampaikan perintah John Kei yitu membunuh Nus Kei.
"Tersangka Deniel bilang kalau ada itu harus mati, kalian berangkat ke Green Lake pastikan Nus diambil untuk mempertangungjawabkan," kata penyidik saat pelaksanaan rekonstruksi, Senin (6/7).
Kemudian, dalam reka ulang adegan itu, terlihat salah satu anak buah John Kei yang lain menyampaikan, jika ada anggota yang takut melakukan aksi itu agar lebih baik tidak ikut ke lokasi penyerangan. Mereka pun sempat membagi-bagikan senjata tajam untuk melancarkan aksinya.
Setelah seluruh persiapan selesai dilakukan, seluruh anak buah John Kei masuk ke mobil yang telah disiapkan. Total ada lima mobil. Salah satu mobil, yakni Toyota Fortuner warna hitam, dikhususkan untuk membawa Nus Kei.
Namun, sebelum berangkat menuju lokasi penyerangan, tersangka Daniel kembali menyampaikan perintah terakhir kepada seluruh anggota. "Pastikan semua anggota kembali, jika ada yang menghadang, hantam," ucap penyidik menirukan perkataan tersangka Daniel.
John Kei pun sempat menghubungi tersangka Daniel melalui sambungan telepon. John Kei memastikan bahwa seluruh anggotanya telah siap dan berangkat menuju lokasi penyerangan.
Polisi telah menangkap kelompok John Kei karena melakukan penyerangan terhadap kelompok Nus Kei di Perumahan Green Lake City, Tangerang, dan Cengkareng pada Ahad (21/6) lalu. Aksi itu diduga dilakukan berdasarkan persoalan pembagian hasil penjualan tanah antara John Kei dan pamannya, Nus Kei.
Kini, polisi telah menahan 37 orang tersangka dalam kasus tersebut, termasuk John Kei. Sementara itu, masih ada delapan orang lainnya yang berstatus buron.