Senin 06 Jul 2020 18:29 WIB

Indonesia Diprediksi Jadi Pusat Covid-19 Ketiga di Asia

Ahli epidemiologi memperkirakan Indonesia akan menjadi pusat Covid-19 ketiga di Asia

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Kepadatan lalu lintas di Kota Cimahi, sebagai tanda sudah kembali normalnya aktivitas masyarakat dalam suasana Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Senin (6/7). Meski demikian, banyaknya masyarakat yang abai pada protokol kesehatan Covid-19 disaat AKB membuat sejumlah daerah di Jawa Barat turun level menjadi zona kuning.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Kepadatan lalu lintas di Kota Cimahi, sebagai tanda sudah kembali normalnya aktivitas masyarakat dalam suasana Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Senin (6/7). Meski demikian, banyaknya masyarakat yang abai pada protokol kesehatan Covid-19 disaat AKB membuat sejumlah daerah di Jawa Barat turun level menjadi zona kuning.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono memperkirakan Indonesia akan menjadi pusat Covid-19 ketiga di Asia. Menurutnya, lonjakan kasus akan terus terjadi kecuali pemerintah menerapkan langkah-langkah lebih ketat.

Dilaporkan laman Brisbane Times pada Senin (6/7), Pandu memprediksi tingkat infeksi Covid-19 akan terus meningkat hingga September atau Oktober. Angkanya dapat mencapai 4.000 kasus per hari. 

Baca Juga

Pandu mengungkapkan sejauh ini skala pengujian Covid-19 di Indonesia masih kecil. "Angka-angka itu sangat rendah, itu adalah kesalahan. Peraturan pemerintah, bagaimana mereka melakukan pengujian, didasarkan pada gejala. Itu adalah kesalahan mereka," kata dia.

Dia berpendapat Pemerintah Indonesia seharusnya menggandakan tes reaksi rantai polimerase (PCR). Hal itu harus dilakukan secara merata di seluruh daerah.