Selasa 07 Jul 2020 02:45 WIB

Lazis NU Bantu Bebaskan TKI di Arab dari Hukuman Pancung

TKI di Arab Saudi bebas dari hukuman pancung berkat tebusan empat juta riyal.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Lazis NU Bantu Bebaskan TKI di Arab dari Hukuman Pancung. Ilustrasi
Foto: Republika/Mardiah
Lazis NU Bantu Bebaskan TKI di Arab dari Hukuman Pancung. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Amil Zakat Nasional Nahdlatul Ulama (Lazis NU) turut berkontribusi dalam membebaskan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari hukuman pancung (mati). TKI bernama Eti Toyyib Anwar berhasil lolos dari hukuman mati pada, Senin (6/7) sore ini. 

Ketua Lazis NU Achmad Sudrajat mengatakan, sebagai lembaga filantropi Islam Lazis NU bekerja sama dengan Lembaga Kemanusian NU Care turut berkontribusi dengan menyumbang sebanyak 81,6 persen atau senilai Rp 12,4 miliar yang digalang selama tujuh bulan sejak November 2018 hingga Juni 2019. Adapun dana yang terkumpul berasal dari para dermawan santri, dari kalangan pengusaha, birokrat, politikus, akademisi, dan komunitas filantropi.

Baca Juga

"Alhamdulillah, sore ini, Eti Toyyib Anwar TKI asal Majalengka yang lolos dari hukuman mati di Arab Saudi akan tiba di Jakarta," kata Achmad dalam pesan teks yang diterima Republika.co.id, Senin (6/7). 

Eti, kata dia, dapat lolos dari hukuman tersebut berkat tebusan sebesar empat juta riyal atau jika dikonversikan ke dalam rupiah sebesar Rp 15,5 miliar. Tebusan atau diyat tersebut diserahkan kepada Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, pada 1 Juli 2019. Hal ini dilakukan saat perwakilan kedutaan berkunjung ke kantor NU Care dan Lazis NU di lantai 2 Gedung PBNU, Jakarta Pusat.

Dia berharap sumbangsih yang telah diberikan dapat bermanfaat untuk TKI yang bersangkutan. Tak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para donatur yang telah bersedia mengulurkan bantuannya melalui Lazis NU. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement