Senin 06 Jul 2020 19:25 WIB

China Tarik Pasukan dari Lembah Galwan

Militer China tampak membongkar tendanya di Lembah Galwan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah prajurit paramiliter India berjaga pada pos pemeriksaan di sepanjang jalan raya menuju Ladakh, di Gagangeer, India, Rabu (17/6). Menurut laporan, sebanyak dua puluh Personel Angkatan Darat India termasuk seorang kolonel tewas dalam bentrokan dengan pasukan Cina di Lembah Galwan di wilayah Ladakh timur karena pertempuran perbatasan
Foto: EPA-EFE/FAROOQ KHAN
Sejumlah prajurit paramiliter India berjaga pada pos pemeriksaan di sepanjang jalan raya menuju Ladakh, di Gagangeer, India, Rabu (17/6). Menurut laporan, sebanyak dua puluh Personel Angkatan Darat India termasuk seorang kolonel tewas dalam bentrokan dengan pasukan Cina di Lembah Galwan di wilayah Ladakh timur karena pertempuran perbatasan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China mulai menarik pasukannya dari Lembah Galwan yang terletak di Line of Actual Control (LAC), yakni perbatasan de facto China dengan India. Hal itu dilakukan setelah pasukan kedua negara terlibat bentrok di daerah tersebut.

Dilaporkan laman Aljazirah, menurut beberapa sumber di pemerintahan India, militer China tampak membongkar tenda-tendanya di Lembah Galwan yang terletak di dekat lokasi bentrokan. Mereka pun menarik kendaraan-kendaraannya dari daerah tersebut.

Baca Juga

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengungkapkan negaranya dan India memang telah sepakat untuk menarik pasukannya masing-masing dari zona perbatasan. "Kami berharap India akan bertemu China di jalan tengah dan mengambil langkah konkret untuk melaksanakan apa yang disepakati kedua belah pihak, terus berkomunikasi secara erat melalui saluran diplomatik serta militer, dan bekerja sama untuk mendinginkan situasi di perbatasan," kata Zhao dalam konferensi pers.

Pada 15 Juni lalu, pasukan perbatasan India dan China terlibat bentrok di Lembah Galwan. Meskipun tanpa kontak senjata, peristiwa itu menyebabkan 20 tentara India tewas dan 76 lainnya luka-luka. China enggan menginformasikan berapa jumlah tentaranya yang tewas dalam kejadian tersebut, tapi kabarnya mencapai 40 orang.

Setelah sempat saling tuding sebagai pihak yang terlebih dulu melanggar LAC, China dan India akhirnya sepakat berdialog guna meredakan ketegangan. Pembicaraan berlangsung di level diplomatik dan militer.

India dan China memiliki klaim yang saling tumpang tindih di sepanjang LAC. India mengklaim 38 ribu kilometer persegi dari tanah yang saat ini berada di bawah kendali China. Sementara China mempertaruhkan wilayah seluas 90 ribu kilometer persegi di dalam wilayah India.

Medan di sepanjang LAC diketahui berupa sungai, danau, dan tebing bersalju. Hal itu menyebabkan garis pembatas kedua negara samar serta dapat bergeser. Alhasil pasukan patroli perbatasan kedua negara kerap bersinggungan dan tak jarang memicu perkelahian atau kontak fisik.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement