Senin 06 Jul 2020 19:33 WIB

Depok Terima Hibah Teknologi Pendeteksi Gempa dari BMKG

Peralatan itu dipasang di Depok City Operation Room (DeCOR).

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Alat pendeteksi gempa (ilustrasi).
Foto: Wikipedia
Alat pendeteksi gempa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mendapatkan hibah seperangkat teknologi pendeteksi gempa bumi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Peralatan yang dipasang di Depok City Operation Room (DeCOR) ini dinilai sebagai upaya mendukung program kota cerdas (smart city).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok, Sidik Mulyono menanggapi positif terhadap pemberian hibah tersebut.

"Melalui peralatan ini informasi kejadian gempa dan tsunami se-Indonesia bisa dilihat secara terkini (real time). Mudah-mudahan dengan adanya informasi ini bisa memberikan pencerahan bagi masyarakat. Berharap nantinya informasi ini bisa cepat sampai kepada masyarakat juga," ujar Sidik usai rapat dengan perwakilan BMKG pusat dan Jawa Barat, Senin (6/7).

Menurut Sidik, peralatan yang dihibahkan berupa Warning Receiver System (WRS). Di dalamnya berisi informasi tentang gempa bumi dan tsunami. "Selain aplikasi, mereka menghibahkan seperangkat layar sentuh WRS yang ada di DeCOR pada Juli kemarin. Kami bisa melihat situasi kondisi gempa, termasuk prediksi tsunami," jelasnya.

Sidik menambahkan, ketika terjadi gempa di Kota Depok, untuk informasi yang real time khusus diberikan kepada petugas yang nomornya sudah didaftarkan. Kemudian, akan dilanjutkan kepada masyarakat melalui portal pemerintah, baik media sosial (medsos) maupun media massa lainnya.

"Ke depan, kami evaluasi kelebihan dan kekurangan alat ini. Kami berikan tanggapan balik (feedback) sehingga teknologi tersebut bisa menyesuaikan dari waktu ke waktu," kata Sidik.

Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi BMKG Bandung, Ramsid menuturkan, WRS merupakan sistem aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menerima informasi dari server BMKG pusat. Kota Depok menjadi salah satu dari 18 daerah se-provinsi Jawa Barat yang mendapatkan bantuan tersebut.

"Hari ini kami lakukan pengecekan peralatan dan pelatihan operasional WRS. Termasuk menambahkan nomor petugas yang akan dimasukkan khusus untuk Pemkot Depok," pungkas Ramsid.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement