REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla Motors Inc mengeklaim telah membukukan pertumbuhan penjualan yang menggembirakan di pasar otomotif Korea Selatan. Tesla karena meningkatnya selera untuk kendaraan listrik dan adanya subsidi dari pemerintah.
Menurut data dari pembuat mobil ini, Tesla telah menjual 7.079 unit kendaraan di pasar mobil penumpang impor Korea dari Januari hingga Juni. Peningkatan besar dari 422 unit pada periode yang sama tahun lalu.
Pada Juni yang lalu, Tesla telah mengirimkan 2.827 unit setiap bulan dan itu sebuah rekor bagi Tesla. Pengiriman naik tajam dari 121 unit setahun yang lalu, dibantu oleh permintaan yang lebih tinggi untuk Model 3.
"Di antara produsen mobil impor, Tesla berada di peringkat keempat dalam hal penjualan bulan lalu mengikuti Mercedes-Benz dengan 7.672 unit, 4.069 BMW, dan 3.401 Audi," menurut Asosiasi Importir dan Distributor Mobil Korea yang dikutip dari Kantor Berita Yonhap, Senin.
Tesla Korea menjual berbagai model unggulannya, seperti Model 3, Model S dan Model X di Korea Selatan. Model 3, Model S dan Model X tersedia dengan harga mulai dari 54 juta won (setara dengan Rp 652 juta), masing-masing juga dihargai mulai dari 114 juta won dan 121 juta won (Rp 1,461 miliar)
Pelanggan di Korea Selatan dapat membeli model dengan harga lebih murah dengan adanya subsidi yang diberikan dari pemerintah pusat sebesar 8 juta won dan subsidi pemerintah provinsi bernilai hingga 10 juta won. Sejak memasuki pasar Korea pada Maret 2017, Tesla telah membangun sekitar 450 stasiun pengisian lambat dan 32 supercharger di seluruh negeri.
Dibutuhkan 10 jam untuk mengisi penuh kendaraan Tesla dengan pengisi daya yang lambat, tetapi dibutuhkan sekitar satu jam dengan supercharger. Untuk lebih meningkatkan penjualan di sini, Tesla menunjuk seorang pakar keuangan sebagai direktur negara untuk Korea Selatan pada bulan Mei.
Kim Kyung-ho, 44, memulai masa jabatannya di Tesla Korea pada 11 Mei setelah menjabat sebagai wakil presiden di bank Street Street yang berbasis di AS selama 7 setengah tahun.