Senin 06 Jul 2020 21:28 WIB

China Tarik Mundur Pasukan di Perbatasan India

China dan India dilaporkan sudah sepakat tarik mundur pasukan secara signifikan.

China dan India dilaporkan sudah sepakat tarik mundur pasukan secara signifikan (Foto: ilustrasi bentrok India-China)
Foto: EPA-EFE/FAROOQ KHAN
China dan India dilaporkan sudah sepakat tarik mundur pasukan secara signifikan (Foto: ilustrasi bentrok India-China)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- China mulai menarik mundur pasukannya dari perbatasan dengan India. Menurut sumber dari pemerintah India, penarikan mundur pasukan baru dilakukan China setelah militer kedua negara tersebut bentrok hingga menewaskan 20 tentara India.

Pada Senin (6/7), laman reuters melaporkan, militer China terlihat membongkar tenda dan bangunan di sebuah situs di Lembah Galwan dekat tempat bentrokan terakhir terjadi. Sumber dari pemerintah India yang menolak disebutkan namanya tersebut mengungkapkan, kendaraan terlihat menyingkir dari daerah itu, serta di Hotsprings dan Gogra, yakni dua zona perbatasan yang diperebutkan.

Baca Juga

Penasihat keamanan nasional India, Ajit Doval, dan Wang Yi, salah satu diplomat utama China dilaporkan bertukar pandangan secara jujur dan mendalam, pada Ahad lalu, mengenai isu perbatasan. Berdasarkan catatan singkat dari India dan China yang dirilis pada Senin, kedua belah pihak menyatakan setuju untuk menarik mundur pasukan secara signifikan.

Catatan dari India juga menyebutkan, kedua belah pihak telah sepakat untuk menghormati Garis Kendali Aktual (LAC) yang mencerminkan posisi di sepanjang bagian perbatasan yang diperebutkan. Aspek itu tidak termasuk dalam catatan Beijing terkait pertemuan tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengatakan, kedua belah pihak sudah mengambil langkah-langkah efektif untuk memisahkan dan meredakan situasi di perbatasan. Kedua negara berharap bisa terus melakukan komunikasi diplomatik.

"Kami berharap India akan bertemu China di jalan tengah dan mengambil langkah konkret untuk melaksanakan apa yang disepakati kedua belah pihak, terus berkomunikasi secara erat melalui saluran diplomatik dan militer, serta bekerja sama untuk mendinginkan situasi di perbatasan," kata Zhao dalam konferensi pers, Senin.

Pasukan China dan India bertempur selama berjam-jam di perbatasan Himalaya pada Juni, yang mengakibatkan sedikitnya 20 tentara India tewas. Namun, China belum mengonfirmasi jumlah korban dari pihak mereka.

Jumlah korban tewas dari pihak India adalah yang tertinggi sepanjang sejarah perselisihan di wilayah perbatasan tersebut dalam lebih dari lima dekade. Peningkatan konflik itu membuat pejabat militer kedua negara melakukan pembicaraan selama beberapa pekan untuk membahas cara mengurangi ketegangan.

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement