Senin 06 Jul 2020 22:18 WIB

Barito Utara Perpanjang Tanggap Darurat Covid-19

Status tanggap darurat harus diperpanjang mengingat penularan masih terjadi.

Relawan yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) menyemprotkan disinfektan. Ilustrasi
Foto: ANTARA/BAYU PRATAMA S
Relawan yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) menyemprotkan disinfektan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA TEWEH -- Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah memperpanjang masa tanggap darurat di daerah setempat karena kasus positif Covid-19 terus terjadi peningkatan.

"Dalam beberapa pekan ini peningkatan kasus positif Covid-19 di Barito Utara kian bertambah, maka dari itu status tanggap darurat harus diperpanjang mengingat penularan masih terjadi," kata Wakil Bupati Barito Utara Sugianto Panala Putra pada rapat evaluasi di rumah jabatan bupati setempat di Muara Teweh, Senin (6/7).

Rapat evaluasi itu juga dihadiri Sekretaris Daerah Jainal Abidin, unsur FKPD, kepala perangkat daerah dan undangan terkait lainnya.

Mengingat perkembangan penyebaran virus corona yang menyebabkan Covid-19 di daerah ini cenderung bertambah, maka pemerintah daerah terus mengimbau masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.

"Saya terus mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjaga jarak serta butuh komitmen disiplin yang kuat untuk mematuhinya, agar kita bisa segera memutus mata rantai penularan Covid-19 di Bumi Iya Mulik Bengkang Turan ini," katanya.

Jainal Abidin menyampaikan agar di setiap posko baik di darat maupun jalur sungai agar semakin diperketat terhadap orang pendatang yang masuk ke Barito Utara berdasarkan dengan SOP yang ada.

"Mudah-mudahan kerja sama dan koordinasi tetap terjalin dengan baik, agar kita bisa melewati wabah Covid-19 dengan mengikuti protokol kesehatan dan untuk penanganan baik posko angkutan darat dan sungai diperpanjang sampai bulan September ini," ucap Jainal.

Sementara Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara Siswandoyo menjelaskan bahwa data kasus Covid-19 sejak Maret sampai 6 Juli di Barito Utara yakni Orang Dalam Pemantauan (ODP) 56 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 31 orang, positif 19 orang, sembuh lima orang, meninggal dunia dua orang dan dalam perawatan ada 12 orang.

"Dengan adanya perkembangan data tersebut menunjukkan bahwa ancaman Covid-19 belum berakhir, sehingga dibutuhkan peran aktif masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran virus," kata Siswandoyo.

Ditempat terpisah, Bupati Barito Utara Nadalsyah kembali mengingatkan agar masyarakat Barito Utara terus disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan juga mengikuti anjuran pemerintah untuk selalu menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak fisik dan juga menghindari kerumunan.

"Kita selalu berdoa semoga pandemi ini segera berakhir dan kondisi secepatnya pulih," ujar Nadalsyah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement