REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy meminta bantuan mobil laboratorium polymerase chain reaction (PCR) dari Kementerian Kesehatan. "Kota Ambon secara resmi meminta fasilitas mobil PCR dari Menkes dr Terawan Putranto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy dan Kepala BNPB Doni Monardo saat melakukan kunjungan di Ambon," katanya, Senin (6/7).
Permintaan bantuan mobil PCR katanya, karena kota Ambon tidak memiliki rumah sakit. Sehingga mobil PCR dapat dimanfaatkan untuk melakukan tes PCR langsung. "Kita berharap permintaan tersebut mendapat tanggapan baik dan dapat direalisasikan, " ujarnya.
Richard menyatakan, permintaan fasilitas mobil PCR karena kota Ambon merupakan ibu kota provinsi Maluku. Selain itu juga titik transit lokal, regional maupun nasinal.
Ambon sebagai titik transit, jika tidak ditangani dengan serius akan berpengaruh pada kabupaten dan kota sekitar. "Usulan bantuan tersebut nantinya disampaikan juga secara tertulis melalui Pemprov Maluku agar diteruskan ke pemerintah pusat," ujarnya.
Richard juga meminta pertimbangan dari Menkes terkait insentif bagi tenaga medis yang menangani pasien Covid-19. Ketentuan dari Kemenkes setiap puskesmas sebanyak enam tenaga medis yang menangani pasien COVID-19.
Kenyataan di lapangan tenaga medis yang bertugas lebih dari enam orang. Selain itu juga kompensasi pembayaran RS darurat boleh diajukan dengan rekomendasi dari RS pemangku. "Saya bersyukur Menkes memberikan perhatian agar permintaan disampaikan melalui proses verifikasi dinas kesehatan untuk diteruskan ke Kemenkes dan Kemenkeu," ujarnya.