Selasa 07 Jul 2020 06:45 WIB

Jurus Pemerintah Sisi Bungkam Kritikus Corona di Mesir

Sejumlah dokter dan jurnalis ditangkap lantaran mengkritik pemerintah.

Rep: :Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Mesir Jenderal Abdel Fatah al-Sisi.
Foto: Reuters
Presiden Mesir Jenderal Abdel Fatah al-Sisi.

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang dokter ditangkap setelah menulis mengenai rentannya sistem kesehatan Mesir. Seorang apoteker dijemput polisi di tempat kerjanya karena mengunggah tulisan tentang kurangnya alat pelindung diri bagi petugas medis.

Seorang editor dibawa dari rumahnya usai mempertanyakan angka resmi kasus infeksi virus Corona yang diumumkan pemerintah. Seorang dokter yang sedang hamil ditangkap setelah rekannya menggunakan telepon genggam miliknya untuk melaporkan kasus virus Corona.

Baca Juga

Badan keamanan-keamanan negara itu mencoba membungkam kritikan terhadap pemerintah Presiden Abdul Fattah al-Sisi.   Kelompok hak asasi manusia melaporkan, sejak Mesir mendeteksi kasus pertama virus Corona bulan Februari lalu setidaknya sudah 10 dokter dan enam jurnalis yang ditangkap. Petugas kesehatan mengatakan mereka sudah diperingatkan untuk tetap diam atau akan mendapatkan hukum.

Seorang koresponden asing lari dari Mesir karena takut ditangkap. Dua orang lainnya ditegur keras dengan alasan 'melanggar profesionalitas'. 

Penyebaran virus Corona di negara yang berpopulasi 100 juta itu kian memburuk. Rumah sakit pun terancam kewalahan menghadapi banyaknya jumlah pasien yang harus dirawat. Kementerian Kesehatan Mesir sudah melaporkan 73.253 kasus infeksi dan 3.343 kasus kematian.

"Setiap hari saya pergi kerja, saya mengorbankan diri saya dan seluruh keluarga saya," kata dokter yang berada di garis depan penanggulangan pandemi virus korona di Mesir, Senin (6/7).

Dokter itu tidak bersedia namanya disebutkan karena takut mendapatkan hukuman. "Lalu mereka menangkap rekan saya untuk mengirimi kami pesan, saya tidak melihat cahaya di cakrawala," katanya.

Ketika terjadi unjuk rasa besar-besaran pada 2013, Al-Sisi yang saat itu menteri pertahanan, menyingkirkan presiden pertama Mesir yang dipilih secara demokratis Muhammad Mursi dari jabatannya. Sejak saat itu al-Sisi menyingkirkan musuh-musuh politiknya, baik dari kalangan Islam maupun sekuler.

Tidak hanya menangkap aktivis dan jurnalis, pemerintahannya juga menangkap penari perut. Kini ia berusaha membungkam para dokter yang menyuarakan kurangnya alat pelindung diri atau mempertanyakan angka kasus positif yang diumumkan pemerintah.

Pejabat pers pemerintah Mesir tidak merespon pertanyaan mengenai penangkapan dokter dan jurnalis. Mereka hanya mengirimkan dokumen yang berjudul “Realities defeating evil falsehoods" yang berisi keberhasilan Sisis meningkatkan perekonomian dan memerangi terorisme.

Sisi mengatakan perkembangan virus sejauh ini 'menenangkan'. Sementara menyebut kritikus sebagai 'musuh negara'.

Dalam beberapa pekan terakhir pihak berwenang sudah menyiapkan pasokan medis untuk menghadapi ledakan jumlah pasien. Militer telah mendirikan rumah sakit di lapangan dan mendirikan pusat isolasi dengan 4.000 kasur dan membagikan masker gratis di ruang-ruang publik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement