REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lion Air Group membantah kabar yang menyebutkan akan mengalami kebangkrutan. Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan Lion Air, Wings Air, dan Batik Air justru akan meningkatkan kapasitas penerbangan mulai Juli 2020 dan selanjutnya.
"Jadi tidak benar jika ada informasi yang mengatakan Lion Air Group berhenti beroperasi, terkait informasi yang beredar ini sedang ditelusuri sumbernya," kata Danang dalam pernyataan tertulisnya, Senin (6/7) malam.
Danang memastikan Lion Air Group akan terus mengoperasikan pesawat-pesawatnya untuk melayani rute-rute penerbangan domestik yang saat ini permintaannya terus meningkat. Dia mengatakan layanan penerbangan berjadwal dari dan menuju kota-kota besar hingga setingkat kecamatan atau kabupaten beberapa di antaranya mencakup Jakarta (Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma), Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Batam, dan lainnya akan kembali dioptimalkan.
Dia menuturkan Lion Air Group akan terus melayani dan mengembangkan rute-rute lainnya seiring permintaan layanan transportasi udara. "Lion Air Group optimistis, bahwa tren perjalanan udara akan terus membaik dan meningkat sejalan kemudahan persyaratan bepergian menggunakan pesawat udara bagi penumpang," jelas Danang.
Danang menambahkan, pelaksanaan penerbangan Lion Air Group tetap menjalankan protokol kesehatan. Hal tersebut dilakukan dengan harapan agar setiap operasional memenuhi unsur-unsur keselamatan, keamanan, dan dalam upaya tidak menyebabkan penyebaran Covid-19.
Lion Air Group juga saat ini tengah mempersiapkan semua armada. Sejumlah pesawat yang dimiliki Lion Air Group tipe Boeing 737-800NG, Boeing 737-900ER, Airbus 320-200CEO, Airbus 320-200NEO, Airbus 330-300CEO, Airbus 330-900NEO, ATR 72-500, dan ATR 72-600 yang akan dioperasikan sesuai kebutuhan. Rahayu Subekti