REPUBLIKA.CO.ID, NGABANG -- Da’i Mualaf Center BAZNAS, Ustadz Asep Ma’sum, melakukan pembinaan mualaf pekanan pada Jumat (26/6) di Dusun Otobasa, Desa Keranji Paidang, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Mualaf binaan yang hadir di antaranya dari kalangan bapak-bapak dan ibu-ibu yang berjumlah 29 orang.
Materi yang disampaikan Da’i Mualaf Center BAZNAS pada kesempatan tersebut yaitu menjelaskan penyebab pintu rezeki tertutup. Ada empat sebab pintu rezeki tertutup dia ntaranya pertama berbuat maksiat atau dosa; kedua tidak mau beristighfar atau bertobat; ketiga kufur nikmat; dan keempat bakhil atau mencintai harta.
Da’i memaparkan hadis Rasulullah SAW, “Tidak satu hari pun dimana seorang hamba berada padanya kecuali dua Malaikat turun kepadanya. Salah satu di antara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.’ Sedangkan yang lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang kikir.” (HR. Bukhari Muslim)
Di akhir pembinaan, dibuka sesi tanya jawab. Seorang mualaf bernama Vanesa bertanya, "Apakah berdosa kalau ada orang yang sedang membaca Alquran, lantas kita ‘aamiin’ kan?"
Ustadz Asep langsung menanggapi bahwa tidak ada syariatnya ketika ada orang membaca Alquran lantas diaminkan. “Saat ada orang membaca Alquran, hendaknya didengarkan. Namun, dapat diaminkan jika isi dalam Alquran terkandung doa sebagaimana surah Al-Fatihah yang dibaca dalam sholat sehari-hari. Wallahu a'lam,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Setelah pembinaan selesai datang kabar salah seorang perempuan yang ingin mengikrarkan syahadat di depan jamaah binaan mualaf. Kabar tesebut disambut dengan penuh suka cita oleh seluruh jamaah. Saudari Sinta Dewi dibimbing langsung oleh Da’i Mualaf Center BAZNAS mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Jabal Nur Dusun Otobasa.
“Semoga Allah SWT menguatkan Islam dan Iman nya, dan mempermudah jalan dakwah Mualaf di Tanah Borneo ini. Amin,” doa Ustadz Asep.