REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, menyampaikan Kementerian Pertanian (Kementan) masih terus merealisasikan anggaran penanganan Covid-19 di sektor pertanian terutama untuk program social safety net atau jaring pengaman sosial padat karya.
Syahrul mengatakan, pihaknya telah merealokasi anggaran Kementan khusus untuk penanganan Covid-19. Terutama yang ditujukan untuk pengamanan sosial para petani. Hingga akhir Juni, total realisasi anggaran mencapai 45,58 persen atau sekitar Rp 529 miliar dari alokasi total sebanyak Rp 1,15 triliun.
"Penanganan Covid-19 oleh Kementan melalui kegiatan social safety net khususnya dalam bentuk padat karya masih terus didorong percepatannya," kata Syahrul dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR, Selasa (7/7).
Ia mengatakan, program jaring pengaman sosial itu diharapkan memberikan dampak dalam percepatan pemulihan ekonomi. Khususnya di wilayah perdesaan yang sekaligus menjadi wilayah pertanian. Cairnya anggaran diharapkan memperlancar program pemerintah yang bisa membenatu dalam percepatan tanam komoditas pangan.
Selain itu, ia menyampaikan, Kementan juga telah menganggarkan khusus untuk pengamanan ketersediaan pangan dalam rangka Covid-19. Total anggaran yang dialokasikan sebanyak Rp 1,46 triliun dan telah cair sekitar 40,48 persen atau sekitar Rp 670 miliar.
Syahrul melanjutkan, penggunaan anggaran kementerian juga masih terus berlangsung. Ia menyampaikan dari pagu 2020 sebesar Rp 14,06 triliun, realisasi hingga 3 Juli 2020 sudah mencapai Rp 6,19 triliun atau sekitar 44,03 persen.
Realisasi tertinggi di atas 50 persen yakni Ditjen Tanaman Pangan yang mencapai Rp 2,14 triliun atau 57,52 persen dari pagu Rp 3,72 triliun. Selanjutnya diikuti Badan Karantina Pertanian sebesar Rp 456 miliar atau 54,01 persen dari total alokasi serta BPPSDMP Rp 520,36 miliar atau 50,23 persen.