Selasa 07 Jul 2020 12:16 WIB

Jokowi Dorong Percepatan Proyek Tol Trans Sumatera

Proyek pembangunan tol trans Sumatra dapat percepat pemulihan ekonomi nasional.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Foto udara pembangunan konstruksi ruas jalan tol Padang-Sicincin di Jl Bypass KM 25, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (19/6/2020). PT Hutama Karya (Persero) terus mengebut pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), salah satunya yakni Ruas Pekanbaru-Padang Seksi 1 (Padang-Sicincin/Pacin) sepanjang 36 kilometer, dengan lahan yang sudah dibebaskan dan dikerjakan sejauh 4,2 kilometer, sedangkan sisanya masih diproses di BPN.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Foto udara pembangunan konstruksi ruas jalan tol Padang-Sicincin di Jl Bypass KM 25, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (19/6/2020). PT Hutama Karya (Persero) terus mengebut pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), salah satunya yakni Ruas Pekanbaru-Padang Seksi 1 (Padang-Sicincin/Pacin) sepanjang 36 kilometer, dengan lahan yang sudah dibebaskan dan dikerjakan sejauh 4,2 kilometer, sedangkan sisanya masih diproses di BPN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pembangunan proyek strategis nasional jalan tol, khususnya tol Trans Sumatera agar segera dirampungkan. Proyek pembangunan jalan tol ini disebutnya dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas percepatan pembangunan PSN jalan tol Trans Sumatera dan tol Cisumdawu di Istana Merdeka, Selasa (7/7).

Baca Juga

“Kita tahu tol Trans Sumatera ini sepanjang kurang lebih 2765 km kita harapkan dapat mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Pulau Sumatera sehingga di sana akan ada efisiensi, waktu tempuh dan bisa meningkatkan multiplier effect dua sampai tiga kali lipat terhadap PDB,” jelas Jokowi.

Jokowi mengatakan, total nilai investasi pembangunan jalan tol Trans Sumatera ini sebesar Rp 476 triliun. Namun, angka tersebut masih belum mencukupi karena masih dibutuhkan tambahan pendanaan untuk menyelesaikan keseluruhan ruas backbone hingga 2024 nanti yang sebesar Rp 386 triliun.

Karena itu, Presiden pun meminta agar kelayakan finansial proyek tol Trans Sumatera tersebut benar-benar dikalkulasikan, termasuk opsi untuk penambahan ekuitas guna melanjutkan proyek ini.

Jokowi juga menekankan agar mencari terobosan sumber pembiayaan alternatif untuk mengurangi beban ekuitas dari PMN dan juga agar tak tergantung dari dana APBN.

“Saya minta ada terobosan sumber-sumber pembiayaan alternatif untuk mengurangi beban ekuitas dari PMN dan juga tidak tergantung dari APBN. Ini yang saya kira perlu digarisbawahi,” ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement