Selasa 07 Jul 2020 13:01 WIB

ACT Solo Perkuat Sektor Pangan Lewat Petani

Program MPPI merupakan upaya ACT Solo agar sektor pangan tetap produktif

Rep: Binti Sholikah/ Red: Hiru Muhammad
Aksi Cepat Tanggap (ACT) Solo melakukan penguatan sektor pangan melalui program Masyarakat Produsen Pangan Indonesia (MPPI), dengan memberikan bantuan berupa bantuan pupuk dan obat-obatan pertanian kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ngudi Rahayu di Desa Purworejo, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Selasa (7/7).
Foto: ACT Solo
Aksi Cepat Tanggap (ACT) Solo melakukan penguatan sektor pangan melalui program Masyarakat Produsen Pangan Indonesia (MPPI), dengan memberikan bantuan berupa bantuan pupuk dan obat-obatan pertanian kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ngudi Rahayu di Desa Purworejo, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Selasa (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN–-Aksi Cepat Tanggap (ACT) Solo berupaya melakukan penguatan sektor pangan dengan cara menyentuh para petani dan buruh tani. Melalui program Masyarakat Produsen Pangan Indonesia (MPPI), ACT Solo memberikan bantuan berupa bantuan pupuk dan obat-obatan pertanian kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ngudi Rahayu di Desa Purworejo, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Selasa (7/7).

Kepala Cabang ACT Solo, Septi Endrasmoro, menjelaskan, program MPPI merupakan bentuk ikhtiar dari ACT Solo untuk menyiapkan sektor pangan agar tetap produktif dan berkembang tanpa hambatan. Masa pandemi Covid-19 menyebabkan dampak signifikan terhadap sektor ekonomi yang semakin pincang. Program MPPI bertujuan untuk menghambat bencana kemanusiaan dan kemiskinan agar tidak semakin membesar.

"Situasi normal yang baru akibat pandemi ini, semua masyarakat harus bisa berkontribusi agar regulasi peran sosial juga bisa menyeluruh untuk menyentuh masyarakat yang membutuhkan. ACT Solo dalam menyikapi ini berupaya untuk menghadirkan program Masyarakat Produsen Pangan Indonesia menjadi solusi untuk perkuat sektor pangan dan sebagai dukungan kepada petani agar tetap meningkatkan hasil produktivitas pertanian," kata Septi dalam siaran persnya.

Septi menegaskan, hasil dari pertanian tersebut bisa mendukung lini program kemanusiaan ACT Solo seperti Operasi Pangan Gratis (OPG) dan Operasi Beras Gratis (OBG) yang berjalan sejak masa pandemi Covid-19 di wilayah Solo Raya.

Ketua Gapoktan Ngudi Rahayu, Mutamim, menerangkan program MPPI ACT Solo banyak membantu para petani Desa Purworejo. Kebutuhan pupuk dan obat-obatan pertanian menjadi terpenuhi. Selama ini para petani mengandalkan pupuk bersubsidi yang hanya terpenuhi sekitar 40 persen dari kebutuhan.

"Semoga dengan bantuan yang diberikan ACT Solo para petani bisa mencapai tujuan akhir yaitu panen yang berlimpah dan panen yang barokah. Serta nantinya hasil ini bisa di manfaatkan untuk memenuhi program kemanusiaan ACT Solo," harapnya

ACT Solo mempersilakan masyarakat yang ingin ikut bergabung dalam menciptakan ekosistem kedermawanan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Masyarakat bisa bergabung lewat situs resmi solo.indonesiadermawan.id. "Dengan begitu kita bisa memberikan kebahagiaan kepada mereka yang sedang berada dalam kondisi kesulitan," kata Septi.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement