REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Kabupaten Solok Selatan tergolong zona kuning dalam situasi pandemi Covid-19 hingga sekarang. Untuk memulai tahun ajaran baru 2020-2021 di sekolah, Pemkab Solok Selatan akan menerapkan proses belajar mengajar (PBM) kombinasi antara tatap maya atau dalam jaringan dengan pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring).
"Dalam kondisi new normal Covid-19 pada 13 Juli mendatang, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan melakukan PBM dengan pola kombinasi antara tatap maya atau daring dengan PJJ Luring," kata Sekretaris Daerah Solok Selatan Yulian Efi, Selasa (7/7).
Kabupaten Solok Selatan masih berstatus sebagai zona kuning. Mereka mencatatkan 9 kasus positif Covid-19. Dengan rincian sudah sembuh tujuh orang dan masih dirawat dua orang.
Yulian menyebut Pemkab Solsel juga menuruti saran dari Pemprov Sumbar yang meminta wilayah zona kuning agar jangan dulu membuka sekolah tatap muka langsung. Pola tatap maya akan diberlakukan di wilayah yang para siswanya sudah memiliki telepon pintar dan berada di kawasan internet bagus. Bila di sebuah kawasan banyak siswa yang belum punya telepon pintar dan sinyal tidak bagus, akan diterapkan PJJ Luring. Yakni para siswa datang ke sekolah hanya untuk menjemput dokumen tugas, tugas dikerjakan di rumah dan kembali ke sekolah hanya untuk menyerahkan tugas yang selesai dikerjakan.
"Tatap maya atau daring bisa dilakukan pada sekolah dan di daerah yang mempunyai fasilitas yang memadai untuk dilakukan. Sementara itu untuk PJJ Luring bisa dilakukan di nagari-nagari yang sulit sinyal dan keterbatasan alat telekomunikasi dan listrik," ujar Yulian.
Di Sumatra Barat ada empat daerah tingkat II yang siap membuka sekolah dengan tatap muka langsung pada Senin (13/7) mendatang. Keempat daerah tersebut adalah Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Pasaman Barat. Mereka sudah siap membuka sekolah dengan tatap muka langsung karena berada di zona hijau.