Selasa 07 Jul 2020 14:10 WIB

Belasan Ribu Madrasah tak Punya Listrik dan Internet

Kendala pendidikan di madrasah adalah tak ada listrik dan internet.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Belasan Ribu Madrasah tak Punya Listrik dan Internet. Foto: Madrasah, ilustrasi
Foto: Damanhuri/Republika
Belasan Ribu Madrasah tak Punya Listrik dan Internet. Foto: Madrasah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi VIII DPR dan Kementerian Agama (Kemenag) menggelar agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) di gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (7/7). Dalam RDP tersebut, Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan beberapa program yang salah satunya adalah penguatan jaringan listrik dan internet di madrasah.

"Kementerian Agama telah memiliki data madrasah yang tidak memiliki jaringan listrik sejumlah 11.900 madrasah dan (yang tidak memiliki akses) internet (sebanyak) 13.793 madrasah," kata Menteri Fachrul dalam RDP yang disiarkan melalui live streaming.

Baca Juga

Fachrul juga mengatakan, Kemenag saat ini sedang menjalin komunikasi untuk bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait supaya dapat mengatasi persoalan tersebut terutama di daerah tertinggal, terdepan dan terluar.

Banyaknya lembaga pendidikan madrasah yang belum punya jaringan listrik dan akses internet, lanjut Fachrul, juga telah disampaikan kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin. "Pada saat rapat dengan Pak Wapres, beliau juga kami laporkan, beliau menggarisbawahi untuk segera diselesaikan bersama lembaga terkait," katanya.

Anggota Komisi VIII DPR Fraksi Partai Demokrat, Harmusa Oktaviani menanggapi soal itu. Dia mengkritik Kemenag karena baru sekarang membantu madrasah-madrasah tersebut.

Apalagi banyaknya madrasah seperti itu berarti menunjukkan proses pembelajaran saat pandemi ini sulit dilakukan dari rumah.

Dia meminta agar Kemenag bekerja sama dengan kementerian lain untuk segera membantu madrasah tersebut sebagai antisipasi menghadapi situasi darurat seperti sekarang ini.

"Mengapa tidak kemarin-kemarin Pak Menteri. Kita rangkul dengan kementerian lain terutama Kementerian Sosial untuk membantu listrik di daerah terpencil agar ketika ada kondisi seperti ini semuanya bisa mengakses layanan internet untuk membantu pembelajaran dari rumah," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement