REPUBLIKA.CO.ID, GARUT--Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut mengonfirmasi nihilnya pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD dr Slamet Garut. Hingga Senin (6/7), satu pasien positif Covid-19 di Garut telah dinyatakan sembuh. Dari total 26 kasus positif Covid-19, 23 orang dinyatakan sembuh dan tiga orang lainnya meninggal dunia.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, nihilnya kasus di wilayahnya tak akan membuat petugas survailans berhenti melakukan penelusuran (tracing). Dengan tak adanya kasus positif, pihaknya akan fokus untuk melakukan tes swab."Jangan sampai kendor upaya penelusuran. Jangan sampai tidak ada kasus karena tidak ada tracing. Itu sama saja bohong," kata dia, Selasa (7/7).
Apalagi, lanjut dia, saat ini Kabupaten Garut masih berstatus daerah zona kuning di Provinsi Jawa Barat (Jabar). Karena itu, pihaknya tetap akan melakukan penelusuran, untuk mencari kasus positif, ODP, maupun PDP.
Dengan nihilnya kasus positif, Helmi optimistis wilayahnya kemungkinan sudah dapat masuk ke zona hijau. Tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut disebut akan segera berkonsultasi ke provinsi soal status itu.
Saat ini, pihaknya tengah fokus untuk meningkatkan jumlah sampel uji usap (swab test). Menurut dia, Kementerian Dalam Negeri telah meminta agar pengujian sampel bisa ditingkatkan."Dari hasil breakdown, kami harus bisa menguji sampel swab 300 orang per hari. Sekarang kemampuan kami baru 30 sampel per hari," katanya.
Dengan uji sampel 300 per hari, Helmi yakin bisa mencegah dengan cepat penyebaran virus Corona. Selain menguji di laboratorium RSUD dr Slamet Garut, pihaknya akan bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jabar dan laboratorium Universitas Padjajaran.