REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Imron Baehaqi
Karena kecewa dan tidak terima tanah kebun miliknya menjadi tempat pembuangan sampah, keluarlah ucapan atau tulisan sebagai berikut, "Siapa yang buang sampah di sini, semoga kena musibah atau miskin tujuh turunan."
Baca Juga
Barangkali ungkapan serupa sering kita jumpai dalam pergaulan hidup sehari-hari, sebagai bentuk luapan emosi yang memuncak karena motif tertentu. Atau boleh jadi di antara kita pernah melontarkannya, baik secara terangterangan maupun dalam hati, disadari ataupun tidak.
Contoh lain, misalnya, “mudah-mudahan dia jatuh miskin, semoga dia cepat mati, semoga jatuh sakit, kena azab, dan sebagainya.”