Selasa 07 Jul 2020 16:01 WIB

Israel Luncurkan Satelit Mata-Mata Baru ke Luar Angkasa

Israel meluncurkan satelit mata-mata pengintai yang mereka sebut musuh.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Israel meluncurkan satelit mata-mata pengintai yang mereka sebut musuh. Ilustrasi satelit.
Foto: JAXA
Israel meluncurkan satelit mata-mata pengintai yang mereka sebut musuh. Ilustrasi satelit.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Israel meluncurkan satelit mata-mata baru ke luar angkasa pada Selasa (7/7). Peluncuran satelit ini menyusul serangkaian insiden misterius yang terjadi di Iran, termasuk satu insiden yang terkait dengan Israel meski tidak ada negara yang mengonfirmasi insiden tersebut.

 

Baca Juga

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan, satelit yang dinamai Ofek 16 merupakan salah satu dari sekian banyak satelit Israel. Satelit Ofek 16 akan membantu dengan kemampuannya untuk bertindak melawan negara yang dikategorikan musuh-musuh Israel, baik dekat maupun jauh.

 

"Ini sangat memperluas kemampuan kita untuk bertindak di darat, di laut, di udara dan juga di luar angkasa," kata Netanyahu, seperti dilansir dari Al-Monitor yang mengutip laporan The Associated Press, Selasa (7/7).

 

Satelit mata-mata diluncurkan Israel mengingat adanya kemungkinan serangan di Iran dalam dua pekan terakhir. Ada kebakaran di pabrik pengayaan nuklir Natanz Iran pekan lalu. 

 

Lalu ada ledakan pada 26 Juni di dekat fasilitas militer di timur ibukota Teheran. Pada 28 Juni, sebuah ledakan gas di Teheran menewaskan 19 orang.

 

Iran awalnya meremehkan insiden Natanz tetapi kemudian mengakui bahwa sentrifugal di fasilitas rahasia itu rusak. Israel maupun Iran tidak membuat pernyataan tentang tanggung jawab atas kebakaran di Natanz.

 

Israel secara terbuka menentang program nuklir Iran karena dianggap bertujuan untuk memberikan senjata nuklir kepada Republik Islam. Namun tuduhan itu dibantah Iran. Di sisi lain, Iran juga memiliki kemampuan satelit. Pada April, Teheran meluncurkan satelit militer pertamanya ke orbit.

 

Sementara dalam laporan The New York Times disebutkan bahwa insiden Natanz adalah ledakan yang dipicu oleh sebuah bom dan Israel bertanggung jawab atas kejadian itu. 

 

Pernyataan ini mengutip seorang pejabat intelijen Timur Tengah yang tidak dikenal. Ada juga spekulasi di media berbahasa Arab bahwa Israel menyerang fasilitas itu.

 

 

Sumber: https://www.al-monitor.com/pulse/originals/2020/07/israel-launches-new-spy-satellite.html 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement