Selasa 07 Jul 2020 16:21 WIB

303 Penonton Rhoma Irama di Bogor Jalani Rapid Test

Hasil rapid test menunjukkan tak ada penonton yang reaktif.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Teguh Firmansyah
Rapid test (ilustrasi).
Foto: Antara/Reno Esnir
Rapid test (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor menggelar rapid test di Kampung Cisalak, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan. Rapid test itu diperuntukkan bagi penonton konser musik di acara khitanan putra Surya Atmaja, yang menghadirkan pedangdut Rhoma Irama, Rita Sugiarto hingga Yus Yunus pada Ahad (28/6) lalu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengatakan, rapid test itu sebagai upaya memutus penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Bogor. Dinkes telah menguji setidaknya 303 penonton yang dikonsentrasikan pada warga sekitar. “Hari ini kita telah selesai melaksanakan kegiatan rapid test 303 warga dan hasilnya semua nonreaktif," kata Mike melalui keterangan tertulisnya, Selasa (7/7).

Baca Juga

Mike mensyukuri dengan hasil rapid test yang tak ada yang reaktif. Mike pun mengajak agar semua pihak untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dan membiasakan pola hidup sehat. “Saya mengajak semua pihak untuk menerapkan pola hidup sehat, pada diri sendiri, keluarga dan sekitar kita. Ke depan juga kita tetap dengan prinsip kita siap melawan Covid-19,” jelasnya.

Acara khitanan itu, sempat ramai diperbincangkan lantaran pihak penyelenggara menggelar acara saat Kabupeten Bogor masih melangsungkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan melarang berkerumun. Pihak Pemkab Bogor pun secara tegas tak mengizinkan digelarnya acara itu.

Terlebih, baik Surya Atmaja maupun Rhoma Irama sempat menyatakan untuk membatalkan membatalkan. Namun, acara itu tetap digelar dan menimbulkan kerumunan.

Penyelenggara hajatan, Surya Atmadja mengapresiasi dan menyampaikan terimakasih ihwal keputusan Pemkab Bogor untuk menggelar rapid test di Pamijahan. Surya Atmaja yang juga Ketua Umum Keluarga Kasepuhan Banten Kidul (KKBK) Jawa Barat-Banten itu meminta agar kejadian serupa tak kembali terulang. “Sekali lagi saya minta maaf, ke depannya hal seperti ini (konser musik-red) jangan ditiru lagi,” tutur Surya Atmadja.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement