Selasa 07 Jul 2020 16:56 WIB

Positif Covid 19 di Cilacap Bertambah Jadi 65 Kasus

Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Cilacap hari ini bertambah tiga.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid 19 di Kabupaten Cilacap, bertambah tiga orang. Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Farid Ma’ruf menyebutkan, tambahan diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium sejak Jumat (3/7) hingga Selasa (7/7).

''Ketiga pasien ini, terdiri dari dua orang warga Kecamatan Cimanggu, dan seorang warga Kecamatan Wanareja,'' jelasnya, Selasa (7/7).

Meski demikian dia menyebutkan, dari hasil tes PCR tersebut juga diketahui ada tambahan empat orang pasien positif yang sembuh. Keempat pasien yang sembuh, terdiri dari tiga orang dari Kecamatan Majenang dan seorang dari Kecamatan Adipala.

Berdasarkan data terakhir, dia menyebutkan jumlah warga Cilacap yang terkonfirmasi positif Covid 19 hingga saat ini, ada sebanyak 65 orang. Dari jumlah tersebut, 60 orang sudah dinyatakan sembuh, seorang meninggal dunia, dan empat pasien masih dalam perawatan.

Namun dia juga menyebutkan, di luar pasien yang positif itu, masih ada sembilan orang yang masuk dalam status PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Untuk itu, dia mengimbau warga Cilacap untuk tetap waspada dan melaksanakan protokol kesehatan secara disiplin.

''Wabah Covid 19 masih belum selesai. Kami minta warga harus tetap disiplin mengenakan masker, rajin cuci tangan dan menjaga jarak,'' katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Giriana Dewi, mengatakan seorang pasien warga Kecamatan Wanareja yang positif, merupakan warga yang baru pulang dari Jakarta. Sedangkan dua warga Cimanggu yang positif, merupakan ayah dan anak.

''Dari pemeriksaan diketahui, si anak memiliki riwayat perjalanan dari Surabaya. Kemungkinan si anak ini tertular di Surabaya, kemudian menularkan virusnya pada ayahnya,'' katanya.

"Dari pemeriksaan diketahui, si anak memiliki riwayat perjalanan dari Surabaya. Kemungkinan si anak ini tertular di Surabaya, kemudian menularkan virusnya pada ayahnya,'' katanya.

Terkait termuan ini, dr Pramesti menyatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan tracing pada semua warga yang telah melakukan kontak dengan ketiga pasien. ''Termasuk juga seluruh keluarga pasien,'' jelasnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement