REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah tipis seiring kekhawatiran pasar terhadap kasus corona. IHSG ditutup melemah 1,78 poin atau 0,04 persen ke posisi 4.970,8. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 0,6 poin atau 0,08 persen menjadi 775,9.
"Kelihatannya investor masih waswas terkait lonjakan kasus Covid-19 di Amerika," kata Analis Indopremier Sekuritas Mino di Jakarta, Selasa (7/7).
Ia memprediksi dalam pekan ini IHSG masih akan bergerak relatif mendatar (sideways). Dibuka menguat, IHSG banyak menghabiskan waktu di zona hijau pada sesi pertama. Namun di sesi kedua, IHSG dominan berada di zona merah dan ditutup melemah.
Secara sektoral, tujuh sektor terkoreksi dengan sektor konsumer dan sektor properti turun paling dalam yaitu masing-masing minus 0,41 persen, diikuti sektor industri dasar minus 0,39 persen. Sedangkan tiga sektor meningkat dengansektor infrastruktur naik paling tinggi yaitu 0,66 persen, diikuti sektor pertanian dan sektor keuangan masing-masing 0,42 persen dan 0,12 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp377,43 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 712.051 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,13 miliar lembar saham senilai Rp 7,96 triliun. Sebanyak 138 saham naik, 286 saham menurun, dan 149 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 99,75 poin atau 0,44 persen ke 22.614,69, Indeks Hang Seng turun 363,5 poin atau 1,38 persen menjadi 25.975,66, dan Indeks Straits Times menguat 30,49 poin atau 1,13 persen ke 2.659,12.