Selasa 07 Jul 2020 20:03 WIB

Kebakaran di Minangkabau, 40 KK Kehilangan Tempat Tinggal

kebakaran yang melanda pertokoan dan rumah tinggal di jalan Payakumbuh, Jaksel

Red: Muhammad Akbar
Relawan menyemprotkan air dari alat damkar menggunakan mesin kendaraan motor saat mengikuti lomba inovasi damkar portabel di Polda Kalteng, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (24/6/2020). Lomba inovasi yang digelar Polda Kalteng dalam rangka HUT Bhayangkaraya tersebut diikuti oleh Satgas Karhutla Provinsi Kalteng terdiri dari Polri, TNI, Pemadam Kebakaran dan relawan yang bertujuan untuk mencegah bencana kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan (karhutla) serta akan disiagakan di seluruh kawasan rawan terjadinya karhutla.
Foto: ANTARA/Makna Zaezar
Relawan menyemprotkan air dari alat damkar menggunakan mesin kendaraan motor saat mengikuti lomba inovasi damkar portabel di Polda Kalteng, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (24/6/2020). Lomba inovasi yang digelar Polda Kalteng dalam rangka HUT Bhayangkaraya tersebut diikuti oleh Satgas Karhutla Provinsi Kalteng terdiri dari Polri, TNI, Pemadam Kebakaran dan relawan yang bertujuan untuk mencegah bencana kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan (karhutla) serta akan disiagakan di seluruh kawasan rawan terjadinya karhutla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — - Sedikitnya 40 kepala keluarga di RT 007/RW 08 kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran yang melanda pertokoan dan rumah tinggal di jalan Payakumbuh, Kelurahan Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (7/7).

Ketua RT 007 Wawan Kuswandi menjelaskan, objek yang terbakar terdiri dari 30 rumah tinggal dan 17 rumah toko (Ruko), yang dihuni oleh 40 kepala keluarga (KK).

"Total warga yang terdampak 101 jiwa terdiri atas 64 orang laki-laki dan 37 perempuan. Terdapat juga 12 lansia, satu orang ibu hamil dan 17 balita," kata Wawan saat ditemui di lokasi kejadian.

Wawan menyebutkan, warga korban kebakaran kini mengungsi ke tempat pengungsian yang disediakan oleh warga sekitar dan Dinas Sosial.

"Sudah ada tenda Dinas Sosial, tapi warga lebih memilih di Viky Sianipar (kafe), karena di dalam gedung dan ada toiletnya," kata Wawan.

Kebakaran terjadi pukul 09.40 WIB diduga berasal dari kebocoran gas salah satu ruko yang ditinggal saat memasak.

Sebanyak 19 unit mobil pemadam Jakarta Selatan diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan kobaran api.

Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.24 WIB, proses pemadaman dibantu oleh warga dan pedagang pasar.

Salah satu pemilik toko yang terbakar Iin (54) mengatakan dirinya menderita kerugian hingga Rp100 juta.

Iin mengaku tidak ada satupun barang berharga yang berhasil diselamatkan, termasuk isi tokonya yang menjual furniture perkantoran. "Saya cuma bisa selamatkan baju yang ada di badan, baju ganti saya aja enggak ada," kata Iin.

Sementara Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Selatan mengatakan total kerugian materi dalam peristiwa tersebut ditaksir Rp1 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement