Rabu 08 Jul 2020 02:13 WIB

Corona, PB Mutiara Cardinal Masih Hentikan Kegiatan Latihan

Saat ini adalah masa-masa yang sulit dalam pembinaan atlet bulu tangkis.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Bulu Tangkis (ilustrasi)
Foto: dokpri
Bulu Tangkis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Mutiara Cardinal Bandung telah menginjak usia 53 tahun. Selama lebih dari setengah abad membina bibit-bibit bulu tangkis, klub yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat, ini sudah melahirkan atlet-atlet berprestasi.

Namun, pandemi Covid-19 membuat PB Mutiara Cardinal untuk sementara menghentikan kegiatan latihan. Para atlet di asrama pun sudah dipulangkan ke rumah masing-masing sejak Maret 2020 lalu.

"Hari ini tidak ada acara khusus, karena masih pandemi Covid-19. Tadi ada inisiatif dari beberapa pelatih dan pengurus yang rumahnya dekat untuk berkumpul di Mutiara," ujar Umar Djaidi, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Mutiara Cardinal Bandung, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Selasa (7/7).

Menurut Umar, saat ini adalah masa-masa yang sulit dalam pembinaan karena yang terdampak bukan hanya dari aspek kesehatan saja tapi ada aspek lain, yaitu dukungan dana akibat ada perlambatan ekonomi.

Hingga saat ini PB Mutiara Cardinal masih belum bisa memastikan kapan kegiatan latihan di klub bisa dilanjutkan kembali. Banyak hal yang mesti dipertimbangkan pengurus klub terkait protokol kesehatan dalam pencegahan penularan Covid-19.

"Jujur saat ini kami masih belum membuka pembinaan, kami mesti berhitung benar kapan pembinaan bisa dimulai lagi. Berkumpulnya 150 orang terdiri dari atlet, pelatih, pengurus, dan karyawan kantin akan menimbulkan kerawanan penularan Covid-19," jelas Umar.

Umar mengatakan, saat ini pengurus klub tengah menyiapkan prosedur pemanggilan atlet secara bertahap. "Mudah-mudahan bulan depan sudah mulai ada pembinaan lagi, tapi sekali lagi semua itu tergantung dari situasi dan kondisi," ujarnya menutup pembicaraan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement