REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Tiga anggota keluarga di Libya terluka setelah ranjau darat yang ditanam oleh pasukan panglima pemberontak Khalifa Haftar meledak pada Selasa. Menurut sebuah pernyataan pejabat Kementerian Kesehatan, ledakan itu terjadi di selatan Ibu Kota Tripoli
Dua sukarelawan dari dua organisasi non-pemerintah yang melakukan kegiatan penghapusan ranjau di wilayah itu meninggal karena alasan yang sama sehari sebelumnya.
Stephanie Williams, kepala Misi Dukungan PBB di Libya (UNSMIL), menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para sukarelawan. Williams menekankan fakta bahwa Tentara Nasional Libya yang dipimpin oleh Haftar telah menanam ranjau di wilayah itu, tanpa peduli apakah ada permukiman sipil atau tidak.
Menurut laporan, sejauh ini, 57 ledakan terjadi di wilayah tersebut karena ranjau darat dan bahan peledak yang ditanam oleh pasukan Haftar. Setidaknya 40 orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas akibat ledakan dan lebih dari 100 orang terluka.