Selasa 07 Jul 2020 21:26 WIB

Cegah H1N1, Sukabumi Awasi Ketat Peredaran Daging Babi

Pemkot berupaya agar tidak ada virus lainnya menyebar di Kota Sukabumi.

Red: Andi Nur Aminah
Daging celeng (babi hutan) yang disita dari penyelundup (ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Daging celeng (babi hutan) yang disita dari penyelundup (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Jawa Barat, meningkatkan pengawasan terhadap peredaran daging babi sebagai langkah antisipasi penyebaran virus flu babi G4 EA H1N1. "Meskipun di Kota Sukabumi tidak ada peternakan babi, tetapi kami tetap meningkatkan pengawasan apalagi informasinya flu babi ini sudah merebak di China," kata Kepala DKP3 Kota Sukabumi Andri Setiawan di Sukabumi, Selasa (7/7).

Menurutnya, walaupun kemungkinan kecil flu babi masuk ke Sukabumi, selain tidak ada peternakannya, peredarannya dan angka konsumsinya pun sangat terbatas dan hanya di kalangan tertentu, tapi pihaknya tidak ingin kecolongan. Setiap hari petugas dari DKP3 Kota Sukabumi melakukan pengawasan dan pemantauan di seluruh pasar khususnya lapak penjualan daging. Antisipasi adanya oknum yang mencari keuntungan dengan cara curang seperti mengoplos daging babi dengan sapi.

Baca Juga

Namun, dalam upaya mengantisipasi masuknya flu babi tersebut pihaknya tentu bekerjasama dengan instansi terkait seperti Dinas Kesehatan serta pemerintah daerah lainnya yang wilayahnya terdapat peternakan babi.

"Kami berupaya agar tidak ada virus lainnya menyebar di Kota Sukabumi, apalagi saat ini sedang dalam masa pandemi Covid-19, apalagi adanya pemberitaan yang menyebutkan flu babi tengah merebak di China. Tentunya dalam melakukan antisipasi ini, semua elemen harus bergotong royong melakukan pencegahan," tambahnya.