Rabu 08 Jul 2020 03:20 WIB

Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Mini Lebih Kecil dari HP

Dinosaurus mini Kongonaphon diyakini berasal dari 237 juta tahun lalu.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Dinosaurus mini. ilustrasi
Foto: AP
Dinosaurus mini. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini mungkin dinosaurus identik dengan ukuran yang besar. Namun, ilmuwan ternyata menemukan bukti keberadaan dinosaurus mini.

Mari bertemu dengan Kongonaphon Kely, cikal bakal dari dinosaurus mini. Ukuran dari salah satu jenis hewan purba ini bahkan diketahui lebih kecil dari ponsel yang ada di zaman sekarang.

Baca Juga

Hal itu diketahui dari sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Proceedings of National Academy of Sciences pada Senin (6/7). Kepala penelitian, Christian Kammerer mengatakan bahwa segala sesuatu mengenai Kongonaphon sangatlah unik.

“Bahkan mungkin ini akan menjadi hewan peliharaan yang hebat,” ujar Kammerer, yang juga merupakan seorang peneliti paleontologi di North Carolina Museum of Natural Sciences, Selasa (7/7).

Tentu saja, tidak ada manusia yang hidup saat Kongonaphon berkeliaran di alam liar. Hewan ini diketahui bergerak melompat dengan menggunakan kaki belakang yang kuat, serta memakan serangga dengan gigi seperti pasak.

Kammerer menyebut Kongonaphon juga berarti tiny bug slayer atau pembunuh serangga kecil. Penemuan salah satu jenis dinosaurus yang unik ini diketahui setelah penggalian fosil di Madagaskar.

Kongonaphon diyakini berasal dari 237 juta tahun lalu. Fosil hewan berukuran kecil yang ditemukan diperkirakan telah berusia dewasa, mengacu penelitian yang dilakukan terhadap pertumbuhan tulang.

Sementara itu, dilansir Irish News, para peneliti telah menganalisis fossil Kongonaphon dan meyakini bahwa hewan ini kemungkinan adalah nenek moyang dinosaurus dan pterosaurus, yang keduanya termasuk dalam kelompok Ornithodira. Kammerer juga mengatakan penemuan terbaru ini telah memberi pemahaman yang jauh lebih baik tentang evolusi awal ornithodirans.

"Ada persepsi umum dinosaurus sebagai raksasa, tetapi hewan baru ini sangat dekat dengan perbedaan dinosaurus dan pterosaurus, dan ini mengejutkan,” jelas Kammerer.

Para ilmuwan berharap temuan juga dapat membantu menjelaskan asal-usul kemampuan terbang pada pterosaurus. Termasuk mengenai adanya bulu halus pada kulit pterosaurus dan dinosaurus.

"Menganalisis perubahan ukuran tubuh sepanjang evolusi archosaur, kami menemukan bukti kuat bahwa itu menurun tajam pada awal garis keturunan dinosaurus-pterosaurus,” tambah Kammerer.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement