REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform jual beli mobil online BeliMobilGue.co.id (BMG) hari ini mengumumkan perubahan nama (rebranding) menjadi OLX Autos Indonesia (OLX Autos). Perubahan nama ini mengukuhkan posisinya sebagai bagian dari OLX Indonesia.
"Kami senang bisa menjadi bagian dari OLX Group dengan visi bersama membangun ekosistem pasar mobil bekas di Indonesia. Bergabungnya kami dengan OLX juga memungkinkan kami untuk bisa melayani pelanggan lebih luas lagi," kata CEO OLX Autos Indonesia Johnny Widodo dalam keterangan pers di Jakarta pada Selasa (7/7).
OLX Autos hadir di tujuh kota (Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali dan Medan) dengan 100 pusat inspeksi, inspection center, di seluruh Indonesia. "Berkolaborasi dengan lebih dari 2.000 mitra, kami menawarkan kemudahan mulai dari inspeksi mobil hingga pembayaran instan," kata Johnny.
OLX Autos akan memberikan prevaluasi instan setelah pelanggan memasukkan data mobil di situs OLX Autos untuk mendapatkan perkiraan harga jual sesuai tipe dan spesifikasi kendaraan.
Untuk memastikan taksiran harga terbaik sesuai nilai pasar, pelanggan bisa menjadwalkan inspeksi mobil dengan para petugas inspeksi profesional. Mereka akan melakukan pengecekan di 300 titik di mobil pelanggan, yang bisa dilakukan di inspection center ataupun di rumah pelanggan.
"Setelah proses inspeksi selesai, kami akan langsung memberikan penawaran harga, yang bila pelanggan menyetujui, kami akan segera mengirimkan uang ke rekening pelanggan saat itu juga. Kami ingin memastikan pelanggan untuk mendapatkan pengalaman menjual mobil yang instan, aman, nyaman," kata Johnny.
Pasar mobil bekas dinilai OLX masih memiliki pesona tersendiri. Baru-baru ini, OLX Indonesia dan OLX Autos menerbitkan whitepaper bertajuk The “New Normal” of Indonesia Used Car Industry. Dalam whitepaper ini menunjukkan bahwa sekira 54 persen responden mempertimbangkan membeli mobil bekas daripada mobil baru karena pengurangan anggaran akibat pandemi virus corona.
Dalam whitepaper yang sama, disebutkan bahwa industri mobil bekas diprediksi memerlukan waktu 2-3 bulan untuk kembali pulih, seiring dengan proyeksi permintaan yang meningkat tajam. Waktu pemulihan industri ini lebih cepat dari waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi secara keseluruhan.
Kendati terjadi penundaan pembelian mobil di masa pandemi akibat kebijakan social distancing atau lockdown lokal, lebih dari 50 persen konsumen mulai merencanakan pembelian dalam waktu setahun mendatang. Alhasil, pasar mobil bekas dinilai masih memiliki potensi besar untuk terus bertumbuh dan pasti memerlukan inovasi yang berkelanjutan.