Selasa 07 Jul 2020 23:37 WIB

85 Warga Sukabumi Keracunan, Diduga dari Makanan Akikah

Warga Sukabumi mengalami mual, muntah, pusing, dan diare.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ani Nursalikah
85 Warga Sukabumi Keracunan, Diduga dari Makanan Akikah. Ilustrasi keracunan
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
85 Warga Sukabumi Keracunan, Diduga dari Makanan Akikah. Ilustrasi keracunan

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Puluhan warga di Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi mengalami keracunan makanan massal, Selasa malam (7/7). Diduga penyebab keracunan makanan yang dibagikan di acara akikah warga pada Senin (6/7) malam.

Informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, keracunan makanan tepatnya terjadi di Kampung Selawawi RT 39 RW 08 Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak. "Indikasi awal diduga berasal dari makanan di acara akikah pada Senin, 6 Juli 2020," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Sukabumi Andi Rahman kepada Republika.co.id, Selasa malam (7/7).

Baca Juga

Sampel makanan yang diambil yakni buncis, nasi, bihun, dan daging ayam. Keluhan awal mulai dirasakan warga pada Selasa sekitar pukul 20.00 WIB yakni mual, muntah, pusing, dan diare.

Andi mengatakan, jumlah kasus sampai dengan pukul 21.40 WIB sebanyak 85 orang. Dengan perincian dirujuk ke rumah sakit RSUD Sekarwangi sebanyak 8 orang, sudah pulang sebanyak 65 orang dan dalam pemantauan serta 12 orang masih dirawat di Puskesmas Nagrak.

Penanganan yang dilakukan kata Andi yaitu penyelidikan epidemiologi, pembentukan posko kesehatan, dan koordinasi dengan lintas sektor. Selain itu pengobatan, perawatan dengan dan observasi oleh dokter puskesmas dan perawat lainnya.

Petugas juga telah melakukan pengambilan sampel makanan. Langkah ini untuk memastikan penyebab pasti dari keracunan makanan. Di samping itu koordinasi dengan rumah sakit rujukan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement