REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gavin Rossdale berbicara tentang perceraiannya dengan Gwen Stefani yang ia sebut sebagai momen paling memalukan. Vokalis band rock 'Bush' berusia 54 tahun itu berpisah dengan Gwen pada 2015 lalu setelah menikah selama hampir 13 tahun.
Perceraian mereka terjadi, diduga kuat karena adanya keberadaan orang ketiga. Gavin dituduh telah bermain api dengan pengasuh buah hati mereka.
"Kehancuran rumah tangga saya adalah momok kotor dan paling memalukan yang pernah terjadi dalam hidup saya," demikian kata Gavin seperti dilansir Hollywood Life, Rabu (8/7).
Setelah keduanya berpisah, Gwen dilaporkan telah menemukan bukti terkait perselingkuhan yang dilakukan Gavin di belakangnya. Namun mantan pasangan itu tetap berhubungan baik dalam membesarkan ketiga putranya, Kingston (14 tahun), Zuma (11 tahun) dan Apollo (6 tahun).
Beberapa bulan setelah perceraian, Gwen kemudian melabuhkan hatinya kepada sesama juri ajang pencarian bakat The Voice, yaitu Blake Shelton (44 tahun). Gwen dan Blake akhirnya menikah dan menjadi pasangan yang berbahagia hingga saat ini.
Anehnya, kekecewaan terbesar Gavin tidak berkaitan dengan perpisahannya dengan Gwen, tetapi terkait dengan karier. Gavin mengatakan bahwa pascacerai, ia tidak memiliki basis penggemar yang kuat di AS.
Di pertengahan hingga akhir 90-an, band Bush yang berasal dari Inggris, sempat populer di AS dengan lagu hit seperti "Glycerine", "Everything Zen" dan "Little Things." Gavin juga mengatakan bahwa hal yang paling ia sesalkan yang hingga kini masih melekat kepadanya adalah penilaian negatif masyarakat terhadap perceraiannya dengan Gwen.
Namun demikian, Gavin masih sangat berterima kasih karena memiliki tiga buah hati yang menemaninya. Selain ketiga anak dari Gwen, sang rocker juga memiliki seorang putri berusia 31 tahun bernama Daisy Lowe. Daisy adalah buah cintanya bersama sang mantan kekasih, Pearl Lowe.
Sementara itu, setelah menikah dengan Blake, Gwen nampaknya lebih stabil dan bahagia. Dalam beberapa kesempatan ia mengatakan bahwa dirinya sudah membuka lembaran baru dalam kehidupannya.
"Kehidupan itu hanya serangkaian babak, dan penting bagi kita untuk tidak membawa babak yang lama ke lembar yang baru," demikian kata Gwen.