Rabu 08 Jul 2020 00:06 WIB

Mentan Sebut Vaksin Demam Babi Afrika Tengah Diujicoba

Mentan membantah jika riset terkait vaksin Demam Babi Afrika disebut tidak jalan.

Red: Andi Nur Aminah
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/7/2020). Rapat itu membahas program strategis kementrian dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi dampak COVID-19.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/7/2020). Rapat itu membahas program strategis kementrian dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi dampak COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebutkan vaksin pencegahan African Swine Fever (ASF) atau virus Demam Babi Afrika yang dikembangkan oleh Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) tengah diujicoba. Pernyataan tersebut menanggapi kritik Ketua Komisi IV DPR dari Fraksi PDIP Sudin yang meminta agar Kementerian Pertanian (Kementan) lebih memprioritaskan vaksin Demam Babi Arika yang saat ini masih mewabah di wilayah Sumatra Utara.

"Mengenai flu babi, tidak betul kalau dikatakan riset kita enggak jalan. Vaksin-vaksin ini sudah diuji coba di lapangan," kata Syahrul dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR di Jakarta, Selasa (7/7).

Baca Juga

Hal senada dikemukakan Kepala Balai Besar Veteriner, Kementan, Indi Dharmayanti. Ia mengatakan riset penemuan vaksin tersebut hingga saat ini masih dilakukan antara Balitbangtan dan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan.

Menurut dia, Balitbangtan tidak melupakan tugas pokok dan fungsi lembaga tersebut, salah satunya terhadap hewan ternak yang menjadi bagian dari ketahanan pangan. "Kami masih mengerjakan vaksin untuk ASF, bekerjasama dengan Ditjen PKH, karena memang vaksin ini sulit untuk ditumbuhkan di sini, tetapi kita sudah ada arah ke sana. Jadi kita tidak melupakan tupoksi kita," kata Indi.