REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelandang asing Bhayangkara FC Renan Da Silva yakin PSSI akan memberikan keputusan yang terbaik soal kelanjutan Liga 1 2020, seiring digulirkannya kembali kompetisi teratas di Tanah Air itu pada Oktober.
"Saya pikir Oktober adalah waktu yang tepat untuk lanjut dengan semua protokol kesehatan dan keselamatan. Saya tidak khawatir karena saya yakin klub, federasi, dan dokter akan melakukan yang terbaik untuk melindungi semua orang dengan protokol," ujar Renan dilansir laman resmi klub di Jakarta, Selasa (7/7).
Pemain terbaik Liga 1 musim 2019 ini menyebut digulirkannya kompetisi seolah menjadi pelepas dahaga bagi masyarakat yang butuh hiburan selama di rumah saja.
Di satu sisi, para pemain yang menggantungkan hidupnya di sepak bola juga bisa bernafas lega. Kelanjutan kompetisi berarti mereka akan mendapatkan kembali haknya meski PSSI memperbolehkan klub melakukan renegosiasi kontrak.
"Saya pikir sepak bola penting untuk kembali pada saat ini (tentu saja dengan protokol). Karena orang-orang di rumah yang dikarantina tidak memiliki apa pun untuk bersenang-senang atau menonton, dan sepak bola ada di TV, itu bisa membawa sukacita ke rumah," katanya.
Renan memberikan usulan agar kompetisi digelar tanpa penonton dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Di kampung halamannya, Brazil, kompetisi juga digulirkan kembali dengan aturan ketat.
“Di Brasil, kompetisi kembali, bahkan dengan banyak kasus Covid-19. Mereka menerapkan protokol ketat untuk dimainkan. Ya, saya pikir ini momen yang tetap dan bisa tanpa penonton," kata dia.
Selama libur kompetisi Liga 1 2020, Renan Silva bersama beberapa para pemain Bhayangkara yang menetap di Jakarta berlatih rutin di Stadion PTIK, Jakarta Selatan.