REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto mengatakan terus Kemenhub berupaya berkoordinasi degan operator transportasi udara untuk operasional aman dan nyaman saat pandemi Covid-19. Salah satunya mengenai keamanan sistem sirkulasi udara di pesawat yang menggunakan sistem High Efficiency Particulate Air (HEPA).
"Sirkulasi udara di dalam kabin penumpang aman meski harus terbang sepanjang dua sampai tiga jam," kata Novie saat menghadiri rapat panja pemulihan pariwisata dengan Komisi X DPR.
Novie menjelaskan, sirkulasi udara di pesawat yang menggunakan filter khusus yakni HEPA dapat menyaring bakteri dan virus. Hal tersebut menjadi salah satu pendukung penerapan protokol kesehatan saat //new normal.
Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra juga yakin sirkulasi udara di pesawat dapat melindungi penumpang. Irfan mengakui terdapat satu atau dua kasus penumpang yang ditemukan positif Covid-19.
"Kami sedang memonitor dengan ketat apakah ada implikasi dari penumpang yang positif di Garuda Indonesia menyebabkan penyebaran virus di pesawat atau tidak. Kalau tidak, ini yang menarik," ujar Irfan.
Irfan menuturkan, secara teori di dalam pesawat yang dioperasikan Garuda Indonesia sudah mengimplementasikan HEPA. Sistem tersebut dapat melawan virus dan bakteri di dalam pesawat.