Rabu 08 Jul 2020 11:23 WIB

Sirkulasi Udara di Pesawat Bisa Saring Virus

Sirkulasi udara di dalam kabin aman meski terbang dua sampai tiga jam.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Personel dari Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia melakukan desinfeksi (ilustrasi). Sirkulasi udara di kabin pesawat dipastikan aman.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Personel dari Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia melakukan desinfeksi (ilustrasi). Sirkulasi udara di kabin pesawat dipastikan aman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto mengatakan terus Kemenhub berupaya berkoordinasi degan operator transportasi udara untuk operasional aman dan nyaman saat pandemi Covid-19. Salah satunya mengenai keamanan sistem sirkulasi udara di pesawat yang menggunakan sistem High Efficiency Particulate Air (HEPA).

Baca Juga

"Sirkulasi udara di dalam kabin penumpang aman meski harus terbang sepanjang dua sampai tiga jam," kata Novie saat menghadiri rapat panja pemulihan pariwisata dengan Komisi X DPR.

Novie menjelaskan, sirkulasi udara di pesawat yang menggunakan filter khusus yakni HEPA dapat menyaring bakteri dan virus. Hal tersebut menjadi salah satu pendukung penerapan protokol kesehatan saat //new normal.

Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra juga yakin sirkulasi udara di pesawat dapat melindungi penumpang. Irfan mengakui terdapat satu atau dua kasus penumpang yang ditemukan positif Covid-19.

"Kami sedang memonitor dengan ketat apakah ada implikasi dari penumpang yang positif di Garuda Indonesia menyebabkan penyebaran virus di pesawat atau tidak. Kalau tidak, ini yang menarik," ujar Irfan.

Irfan menuturkan, secara teori di dalam pesawat yang dioperasikan Garuda Indonesia sudah mengimplementasikan HEPA. Sistem tersebut dapat melawan virus dan bakteri di dalam pesawat.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement