REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri, Jenderal Idham Azis, berencana menempatkan Akademi Polisi (Akpol) di lima Kepolisian Daerah (Polda). Kelima Polda tersebut berada di wilayah Timur Indonesia. "Saya juga lagi merencanakan Akpol mau saya simpan di lima Polda. Papua, Papua Barat, Maluku, Poso, sama Maluku Utara, biar meriang-meriang itu semua orang tuanya," ujar Idham dalam pembekalan terhadap calon perwira remaja (capaja) TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/7).
Idham juga mengatakan, ia sedang berpikir untuk menempatkan para capaja setelah dilantik nanti ke satuan Brigadir Mobil (Brimob). Dia memang berpesan kepada mereka untuk menguatkan mental dan jangan menjadi anak mama karena sudah memilih jalan mengabdi di TNI-Polri.
"Kedua, saya lagi berpikir mau saya Brimobkan seperti saya masuk di PTIK. Saya mau Brimobkan semuanya biar tambah meriang-meriang disko semuanya," kata dia.
Para capaja TNI-Polri angkatan 2020 akan dilantik sebagai perwira tanggal 14 Juli mendatang. Pelantikan akan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, dengan dihadiri sejumlah perwakilan saja. Sementara sisanya melakukan pelantikan secara daring dari akademi masing-masing.
"Tanggal 14 nanti dilantik di Istana Jakarta dan kami mohon doa restu semuanya agar bisa berjalan aman lancar dan tidak ada halangan berarti," ungkap Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, usai melakukan pembekalan kepada 750 capaja TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/7).
Hadi menjelaskan, pelantikan akan dilaksanakan dengan perwakilan penerima Adimakayasa dan sumpah saja yang hadir di Istana. Sementara yang lainnya akan mengikuti pelantikan secara daring di Akademi TNI dan Akademi Kepolisian. "Semuanya sudah dipersiapkan dan dilaksanakan dengan baik karena mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19," kata dia.
Menurut Hadi, para capaja TNI-Polri ini dipersiapkan untuk masuk kepada era milenial. Dia mengatakan, ancaman di era milenial akan berubah dari ancaman-ancaman yang telah ada sebelumnya. Mereka harus bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi karena ancaman semakin dekat dengan mereka.
"Ada di genggaman kita karena ancaman pada era modern ini adalah ancaman yang berkaitan dengan siber, biologi, dan kesenjangan. Sehingga mereka harus benar-benar bisa menghadapi ancaman tersebut," kata dia.
Dalam pembekalannya Hadi berpesan kepada para capaja untuk membulatkan tekad dalam memberikan yang terbaik bagi negara dan bangsa. Ia meminta mereka untuk menjadikan jerih payah selama di akademi dan pengorbanan orang tua sebagai motivasi dalam mengemban tugas kapan dan di mana pun.
"Jaga soliditas dan sinergi bersama komponen bangsa lainnya sebagai perekat persatuan dan kesatuan untuk menghadapi segala ancaman dan tantangan," katanya.