Rabu 08 Jul 2020 14:49 WIB

Charlie Puth Ajak Penggemar BTS Hentikan Komen Toxic

Charlie Puth sempat berduet dengan salah satu anggota BTS, Jungkook.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Musisi Charlie Puth mengingatkan penggemar BTS untuk berhenti melontarkan kecaman yang keterlaluan.
Foto: Muhammad Adimaja/Antara
Musisi Charlie Puth mengingatkan penggemar BTS untuk berhenti melontarkan kecaman yang keterlaluan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi asal Amerika Serikat Charlie Puth memperingatkan para penggemar grup asal Korea Selatan, BTS, yaitu ARMY. Menurut dia, para penggemar BTS itu sangat brutal setelah mereka mengecam dalam kolom komentar akun Tik-Tok-nya.

"Saya biasanya tidak memedulikan hal-hal seperti ini, tetapi ini harus disampaikan. Sahut-sahutan di internet yang berbahaya, beracun, di antara para penggemar ini harus dihentikan," tulis Puth dalam akun Twitter-nya pada Ahad (5/7) lalu, dilansir di laman Ace Showbiz, Selasa (7/7).

Baca Juga

Pelantun tembang "We Don’t Talk Anymore" ini mengatakan bahwa dirinya yang berusia 28 tahun itu cukup dewasa menerima pesan yang dianggapnya tak penting mengenai cemoohAN kepadanya. Puth disebut-sebut telah memanfaatkan BTS untuk mendongkrak popularitasnya.

“Saya tidak tahu apa maksudnya,” tulis Puth.

Puth sebelumnya berduet dengan anggota BTS, Jungkook, dalam lagu "We Don’t Talk Anymore". Kemudian, dia pun mengungkapkan bahwa dia menggemari grup asal Korea Selatan yang juga digawangi RM, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, dan V. Menurutnya, mereka sangat berbakat.

Puth pun menulis, kecaman dari para penggemar yang ditujukan kepadanya seperti saat ini sangat memengaruhinya kalau kini ia masih berusia muda. Menurutnya, cara sebagian penggemar BTS dalam melontarkan kecaman merupakan hal yang sangat negatif bagi anak-anak muda saat ini.

“Dan saya berpikir tentang semua anak muda di Twitter yang melihat hal-hal seperti ini setiap hari menemani mereka,” kata dia.

Mengakhiri kata-katanya, dia mendesak ARMY untuk saling menghormati satu sama lain. Terutama tidak saling menghujat dan membuat omong kosong kecaman.

“Tidak ada yang baik. Kita semua harus saling mencintai lebih dari yang sekarang ada,” tutup dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement