Petugas kepolisian Victoria dan petugas kesehatan berkumpul di luar sebuah menara perumahan umum di Melbourne Utara, Australia, Rabu (8/7). (FOTO : EPA-EFE / ROSS JAMES)
Petugas kepolisian Victoria dan petugas kesehatan berkumpul di luar sebuah menara perumahan umum di Melbourne Utara, Australia, Rabu (8/7). (FOTO : EPA-EFE/JAMES ROSS)
Seorang paramedis berjalan di luar menara perumahan umum di Melbourne Utara, Australia,Rabu (8/7). (FOTO : EPA-EFE / JAMES ROSS)
Warga berbelanja kebutuhan mereka di sebuah super market sebelum penerapan lockdown di Melbourne, Australia, Rabu (8/7). (FOTO : EPA-EFE/LUIS ASCUI )
Warga berbelanja kebutuhan mereka di sebuah super market sebelum penerapan lockdown di Melbourne, Australia, Rabu (8/7). (FOTO : EPA-EFE / LUIS ASCUI )
Warga berbelanja kebutuhan mereka di sebuah super market sebelum penerapan lockdown di Melbourne, Australia, Rabu (8/7). (FOTO : EPA-EFE / LUIS ASCUI)
Warga berbelanja kebutuhan mereka di sebuah super market sebelum penerapan lockdown di Melbourne, Australia, Rabu (8/7). (FOTO : EPA-EFE / LUIS ASCUI)
Warga berbelanja kebutuhan mereka di sebuah super market sebelum penerapan lockdown di Melbourne, Australia, Rabu (8/7). (FOTO : EPA-EFE / LUIS ASCUI)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Kota Melbourne di Negara Bagian Victoria, Australia, kembali menerapkan karantina wilayah (lockdown) selama enam pekan ke depan pada Selasa (7/7). Hal itu dilakukan guna mengekang penyebaran Covid-19.
Mulai Rabu (8/7) tengah malam 4,9 juta warga Melbourne diharuskan tinggal di rumah. Mereka hanya diperkenankan keluar untuk keperluan penting seperti bekerja, berbelanja logistik, dan menghadiri janji medis. Restoran dan kafe tetap diizinkan beroperasi, tapi hanya melayani pembelian yang dibawa pulang. Sementara salon dan pusat kebugaran ditutup.
sumber : EPA
Advertisement