Rabu 08 Jul 2020 16:06 WIB

AS Siap Kembali Berunding dengan Korut Soal Nuklir

Korut berulang kali mengklaim tidak berniat kembali berunding dengan AS

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Seorang laki laki menyaksikan tayangan televisi Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Stasiun Kereta Seoul Korea Selatan.
Foto: AP/Ahn Young-joon
Seorang laki laki menyaksikan tayangan televisi Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Stasiun Kereta Seoul Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Stephen Biegun  mengatakan Washington siap melanjutkan perundingan dengan Korea Utara (Korut). Walaupun, Pyongyang sudah berulang kali mengklaim tidak ada niatan untuk melanjutkan dialog dengan AS.

Beigun adalah perwakilan khusus AS untuk perundingan denuklirisasi Semenanjung Korea. Kesiapan AS kembali ke meja perundingan disampaikan setelah Beigun bertemu dengan pemerintah Korea Selatan (Korsel) di Seoul.

Baca Juga

Dalam pertemuan tersebut itu kedua negara menegaskan kembali komitmen mereka untuk menggunakan pendekatan diplomatik dalam mencairkan kebekuan perundingan dengan Korut. Tapi kedua belah pihak tidak mengungkapkan detail pembicaraan mereka.

Pertemuan Beigun dan Korsel dilakukan beberapa jam setelah media Korut melaporkan Pemimpin Korut Kim Jong-un mengunjungi makam pendiri Korut sekaligus kakeknya Kim Il Sung di Pyongyang. Usai bertemu dengan utusan nuklir Korsel Lee Do-Hoon, Beigun mengatakan Washington siap melanjutkan dialog dengan Korut kapan pun Kim Jong-un memilih perwakilannya dalam negosiasi dalam isu-isu penting. Beigun mengatakan AS belum mengajukan pertemuan dengan Korut.

"Kapan pun Ketua Kim menunjuk lawan bicara saya yang siap dan berdaya untuk bernegosiasi dalam isu-isu ini, mereka pasti menemui kami siap setiap saat," kata Beigun.

Biegun yang juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korsel Kang Kyung-wha, berharap dapat melakukan diskusi dengan kantor kepresidenan Korsel sebelum ia melanjutkan kunjungam ke Jepang pada Kamis (9/7) mendatang.  

Pada Selasa (7/7), Wakil Menteri Luar Negeri Choe Sun Hui mengatakan Korut tidak akan melanjutkan negosiasi apapun kecuali Washington mencabut apa yang ia sebut kebijakan 'yang memusuhi'. Beigun sempat menilai Choe akan menjadi lawan bicaranya saat proses perundingan dilanjutkan.

"Saya ingin memperjelas satu hal, saya tidak menerima arahan dari Wakil Menteri Choe Sun Hui, saya menerima pedoman berdasarkan kesimpulan beberapa pertemuan antara presiden (Donald) Trump dan Ketua Kim dua tahun terakhir," kata Beigun.

Ia menjelaskan kesimpulan itu antara lain menciptakan kedamaian permanen, mentransformasi hubungan, dan melucuti senjata nuklir di Semenanjung Korea, serta membawa masa depan yang cerah untuk masyarakat Korea.  Sejak 2018, Trump dan Kim sudah bertemu sebanyak tiga kali.

Namun, proses perundingan berjalan buntu sejak pertemuan kedua di Vietnam bulan Februari tahun lalu. Dalam beberapa bulan terakhir, Korut mengatakan tidak akan lagi memberikan Trump hadiah berupa pertemuan penting yang meningkatkan prestasi kebijakan luar negerinya kecuali balasannya setimpal. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement