Rabu 08 Jul 2020 20:00 WIB

Alasan Mengapa Israel Beringas Terhadap Hizbullah di Lebanon

Israel mempunyai catatan kelam dengan Hizbullah di Lebanon.

Red: Nashih Nashrullah
Israel mempunyai catatan kelam dengan Hizbullah di Lebanon. Prajurit Hizbullah.
Foto: www.naharnet.com
Israel mempunyai catatan kelam dengan Hizbullah di Lebanon. Prajurit Hizbullah.

REPUBLIKA.CO.ID, Pertarungan antara Israel dan Hizbullah di Lebanon layaknya musuh bebuyutan.  Agresi Israel terhadap Lebanon 12 Juli 2006 adalah di antara bukti itu. Alasan Israel melancarkan serangan tersebut untuk membebaskan dua prajuritnya yang diculik Hizbullah. Dalam perkembangan berikutnya, alasan tersebut ternyata kamuflase alias palsu.

Menteri pertahanan Israel ketika itu, Amir Perets, secara terbuka mengatakan Israel ingin mengusir Hizbullah dari Lebanon. Bahkan pada 23 Juli 2006, perdana menteri Israel masa itu, Ehud Olmert, mengisyaratkan bahwa krisis di Lebanon akan memakan waktu yang lama, hingga infrastruktur Hizbullah di Lebanon dapat dihancurkan.

Baca Juga

Israel juga secara tegas menolak usul utusan PBB untuk gencatan senjata dalam waktu segera. Mereka beralasan, penghancuran infrastruktur kelompok 'teroris' tidak mengenal upaya diplomasi. Akibat dari agresi itu ratusan warga Lebanon meninggal, ratusan ribu penduduk lainnya terusir dari kampung halaman.

Pertanyaan yang muncul adalah mengapa Israel sedemikian beringas melancarkan perang pembersihan tanpa membedakan antara target sipil dan militer? Israel ibarat seorang yang sedang kehausan menemui sebuah mata air. Penculikan dua tentara Israel dimanfaatkan untuk melampiaskan dendam masa lalu dengan memberangus Lebanon. Seorang pengamat masalah Timteng asal Inggris, Patrick Seal, dalam artikelnya di Surat Kabar Harian Al Hayat terbitan 24 Juli 2006 mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan Israel sedemikian beringas menghadapi Hizbullah.