Rabu 08 Jul 2020 18:00 WIB

In Picture: Pria Bosnia Ini Terus Mencari Jenazah Pembantaian Srebrenica

.

Red: Yogi Ardhi

Ramiz Nukic menunjukkan tengkorak korban perang Bosnia di daerah Konjevic Polje, Bosnia and Herzegovina (FOTO : REUTERS/Dado Ruvic)

Ramiz Nukic menunjukkan tengkorak korban perang Bosnia di daerah Konjevic Polje, Bosnia and Herzegovina (FOTO : REUTERS/Dado Ruvic)

Ramiz Nukic menunjukkan tengkorak korban perang Bosnia di daerah Konjevic Polje, Bosnia and Herzegovina (FOTO : REUTERS/Dado Ruvic)

Ramiz Nukic obat suntik dan sejata yang digunaka untuk membantai warga Bosnia di daerah Konjevic Polje, Bosnia and Herzegovina (FOTO : REUTERS/Dado Ruvic)

Ramiz Nukic mencari tengkorak korban perang Bosnia di daerah Konjevic Polje, Bosnia and Herzegovina (FOTO : REUTERS/Dado Ruvic)

Ramiz Nukic mencari tengkorak korban perang Bosnia di daerah Konjevic Polje, Bosnia and Herzegovina (FOTO : REUTERS/Dado Ruvic)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, SREBRENICA -- Penyintas genosida Sebrenica, Bosnia, Ramiz Nukic, mendedikasikan sisa umurnya untuk mencari sisa jenazah korban pembantaian oleh tentara Serbia 25 tahun lalu. Layaknya film Bone Collector Nukic terus mencari tulang belulang sisa jenazah dan benda-benda pribadi yang membantu proses identifikasi 300 dari 1000 korban yang dibantai tentara Bosnia pada Juli 1995.

"Ini telah menjadi tujuan hidup Saya," ujar ayah lima orang anak ini kepada Reuters. Pria ini memulai pencarian sisa jenazah korban tentara Serbia ini 15 tahun lalu. Berharap bisa menemukan jenazah ayah, paman dan dua saudara laki-lakinya yang dibawa ke ladang pembantaian. 

"Saat menemukan serpihan tulang (korban pembantaian), saya seolah menemukan jenazah yang utuh," ujarnya. "Saya tahu di suatu tempat seorang ibu (dari jenazah ini) akan merasa lega (karena memperoleh kepastian)," tambahnya. 

Nukic meneruskan berbagai temuannya ke petugas penyidik Lembaga Orang Hilang, yang kemudian mencocokan sisa jenazahnya dengan sampel DNA yang dikumpulkan dari kerabat keluarga korban untuk identifikasi.

Pembantaian ini terjadi 25 tahun lalu pada bulan Juli semasa Perang Bosnia. Pasukan Serbia Bosnia di bawah pimpinan Jendral Ratko Mladic menyerbu Seebrenica Timur. Di tempat ini 40.000 pengungsi Bosnia meminta perlindungan pasukan keamanan PBB dari Belanda.    

Nukic satu-satunya penyintas yang kembali lagi ke desa kediamannya. Di reruntuhan rumahnya dia menemukan sisa jenazah untuk pertama kali. "Saya tidak akan berhenti mencari hingga jenazah terakhir korban pembantaian ditemukan," pungkasnya.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement