Rabu 08 Jul 2020 20:11 WIB

Personel Polda DIY Donor Plasma Convalescent di RS Sardjito

Plasma darah dari orang yang telah sembuh disebut bisa membantu melawan SARS-CoV-2.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Sardjito Negatif Korona. PLH Direktur Utama RSUP Sardjito, dr Rukmono Siswishanto, Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Sardjito, Windarwati, dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Paru RSUP Dr Sardjito, Ika Trisnawati, dan dokter spesialis paru RSUP dr Sardjito Munawar Gani (dari kiri) menyampaikan paparan terkait pasien meninggal diduga suspect virus korona covid-19 di RSUP Sardjito, Yogyakarta, Jumat (6/3).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Sardjito Negatif Korona. PLH Direktur Utama RSUP Sardjito, dr Rukmono Siswishanto, Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Sardjito, Windarwati, dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Paru RSUP Dr Sardjito, Ika Trisnawati, dan dokter spesialis paru RSUP dr Sardjito Munawar Gani (dari kiri) menyampaikan paparan terkait pasien meninggal diduga suspect virus korona covid-19 di RSUP Sardjito, Yogyakarta, Jumat (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Empat personel Polda DIY melaksanakan donor plasma convalescent di RSUP Dr Sardjito. Ini dilakukan atas kerja sama Biddokkes Polda DIY dalam rangka bakti kesehatan yang diadakan bekerja sama dengan RSUP Dr Sardjito.

Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, dr Rukmono Siswishanto, mengatakan, keempat siswa Sekolah Inspektur Polisi (SIP) itu sebelumnya terpapar Covid-19. Tapi, dinyatakan sembuh usai beberapa kali tes dengan hasil menunjukkan negatif.

Setelah sembuh, keempat siswa SIP ini berinisiatif untuk mendonorkan plasma darahnya agar bisa membantu pasien lain yang sedang terpapar. Donor sendiri merupakan pemberian plasma darah dari orang yang telah sembuh ke pasien lain.

photo
Sejumlah pasien positif Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh sedang mendonorkan plasma darahnya. (Ilustrasi)

Mereka yang diberikan sedang dalam masa pengobatan untuk penyakit infeksi yang sama. Plasma darah dari orang yang telah sembuh disebut bisa membantu melawan SARS-CoV-2 karena miliki antibodi yang telah dibentuk pasien sembuh.

"Ini merupakan suatu bentuk kepedulian dan kehormatan kepada kita semua kalau Polri itu bisa memberikan manfaat dalam masa pandemi dengan memberi plasmanya untuk kebutuhan pengobatan, saya mengapresiasi ini," kata Rukmono, Rabu (8/7).

Wakapolda DIY, Brigjen Pol Slamet Santoso menyampaikan, ini merupakan bentuk kerja sama ini sebagai bentuk kepedulian selama pandemi Covid-19. Salah satunya dengan mendonorkan plasma darahnya untuk dijadikan antibodi.

"Dengan harapan bisa memberikan dampak baik, bahkan kesembuhan bagi pasien-pasien lain yang saat ini masih terpapar virus," ujar Slamet.

Proses donor plasma sendiri dilaksanakan di ruang donor darah dengan memakai dua alat dan berlangsung lancar. Untuk masing-masing pendonor memerlukan waktu kurang lebih satu jam untuk mendapatkan 400-450 mililiter plasma. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement