Kamis 09 Jul 2020 05:10 WIB

Penyintas Cari Tulang Muslim Korban Pembantaian Srebrenica

Muslim Srebrenica di Bosnia dibantai 25 tahun lalu.

Penyintas Cari Tulang Muslim Korban Pembantaian Srebrenica. Penyintas pembantaian Srebrenica Ramiz Nukic berdoa dekat makam ayah dan dua saudaranya di Pemakaman Srebrenica-Potocari Memorial Center dekat Srebrenica, Bosnia dan Herzegovina, 6 Juli 2020. 
Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Penyintas Cari Tulang Muslim Korban Pembantaian Srebrenica. Penyintas pembantaian Srebrenica Ramiz Nukic berdoa dekat makam ayah dan dua saudaranya di Pemakaman Srebrenica-Potocari Memorial Center dekat Srebrenica, Bosnia dan Herzegovina, 6 Juli 2020. 

REPUBLIKA.CO.ID, KAMENICE -- Seorang penyintas peristiwa genosida Srebrenica, Ramiz Nukic berjanji kepada dirinya sendiri untuk mencari tulang-belulang korban pembantaian massal 25 tahun silam itu hingga menemukan semuanya.

Usai menyusuri hutan di dekat rumahnya yang terletak di Dusun Kamenice, sekitar Desa Kravica, Srebrenica, Bosnia, Nukic berhasil mengumpulkan tulang-belulang serta barang-barang pribadi yang membantunya mengidentifikasi sekitar 300 dari 1.000 orang korban tewas.

Baca Juga

"Ini akan menjadi pencarian saya," kata laki-laki berusia 59 tahun.

Ayah lima anak itu menjelaskan dirinya telah memulai penyelidikan sejak 15 tahun lalu dengan harapan menemukan belulang ayah, paman, dan dua saudaranya yang hilang sejak pembantaian. "Ketika saya menemukan sebuah tulang, buat saya rasanya seperti menemukan jasad utuh. Saya tahu akan ada beberapa ibu yang akhirnya mendapat kedamaian," ujar Nukic, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/7).

Dia menunjukkan sebuah tengkorak dan sebuah tulang. Nukic menyerahkan belulang temuannya kepada pihak penyidik dari Institut untuk Orang Hilang, yang kemudian mencocokkan tulang itu dengan sampel DNA yang disumbang oleh kerabat orang-orang hilang, untuk melakukan identifikasi.

photo
Penyintas pembantaian Srebrenica Ramiz Nukic memegang tengkorak yang ia temukan di hutan dekat Konjevic Polje, Bosnia dan Herzegovina 6 Juli 2020. (REUTERS/Dado Ruvic)

Genosida terjadi pada Juli 1995 semasa perang Bosnia. Para tentara Serbia Bosnia dipimpin oleh Jenderal Ratko Mladic menyerang Srebrenica, wilayah kantong bagian timur negara itu, di mana sekitar 40 ribu Muslim Bosnia tinggal di penampungan di bawah perlindungan PBB.

Setelah Srebrenica jatuh ke tangan pasukan Serbia Bosnia pada 11 Juli tahun itu, para perempuan dan anak-anak dipisahkan dari laki-laki, mereka dipindahkan ke wilayah lain. Laki-laki, dewasa dan anak-anak, dieksekusi kemudian di dekat desa Kravica.

Sebagian dari mereka berusaha kabur melewati hutan, namun mereka ditangkap, ditahan, kemudian dibunuh.

Pengadilan kejahatan perang PBB telah menyatakan pembantaian lebih dari 8.000 laki-laki Muslim Bosnia itu sebagai genosida. Pengadilan juga menetapkan Mladic dan mentor politiknya Radovan Karadzic sebagai pelaku genosida tersebut.

Nukic sendiri, usai terjadi serangan di Srebrenica, mengirimkan keluarganya ke kamp perlindungan PBB dekat Potocari. Dirinya bergabung dengan 15 ribu laki-laki yang berhasil melarikan diri lewat hutan.

Nukic bertahan hidup dan menjadi satu-satunya orang yang kembali ke dusun asalnya pada 2002. Ia pertama kali menemukan tulang belulang korban ketika membersihkan rumahnya yang porak poranda.

"Sekitar 130 orang laki-laki yang dibunuh di sini bahkan tidak masuk hitungan (korban). Saya tak akan menyerah untuk mencari hingga menemukan belulang korban terakhir," ujar Nukic di lokasi pembantaian.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement