Rabu 08 Jul 2020 21:49 WIB

PBB: Ranjau darat Haftar tewaskan 138 orang di Tripoli, Libya

Dua petugas pembersih ranjau kemanusiaan tewas di selatan Tripoli pada Senin - Anadolu Agency

Dua petugas pembersih ranjau kemanusiaan tewas di selatan Tripoli pada Senin - Anadolu Agency
Dua petugas pembersih ranjau kemanusiaan tewas di selatan Tripoli pada Senin - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Kepala Misi Dukungan PBB di Libya mengatakan ranjau darat yang ditanam oleh milisi pimpinan panglima pemberontak Khalifa Haftar telah membunuh dan melukai 138 warga sipil di selatan ibu kota Libya, Tripoli, dalam dua bulan terakhir.

"Penanaman tanpa pandang bulu oleh pasukan yang berafiliasi dengan [yang disebut] Pasukan Bersenjata Arab Libya di perangkat sipil, sejak akhir Mei dilaporkan membunuh dan melukai 81 warga sipil dan 57 warga sipil, termasuk pekerja pembersihan ranjau," kata Stephanie Williams dalam sebuah pernyataan, Selasa.

Baca Juga

"Ini adalah potensi pelanggaran hukum internasional," tambah dia.

Williams menyuarakan kesedihan mendalam dan penyesalan atas kematian dua petugas pembersih ranjau di selatan Tripoli pada Senin. Menurut laporan, sejauh ini, 57 ledakan terjadi di wilayah tersebut akibat ranjau darat dan bahan peledak yang ditanam oleh pasukan Haftar.

Libya telah dirundung perang saudara sejak Muammar Khaddafi lengser dan wafat pada 2011. Pemerintah Libya kemudian didirikan pada 2015 di bawah perjanjian yang dipimpin oleh PBB, tetapi proses politik tak kunjung tercapai karena serangan pasukan Haftar.

Terlepas dari argumen tak berdasar dari panglima pemberontak Khalifa Haftar dan para pendukungnya, PBB mengakui pemerintah yang dipimpin oleh Fayez al-Sarraj. Pemerintah meluncurkan Operasi Badai Perdamaian terhadap Haftar pada Maret untuk melawan serangan di ibu kota dan baru-baru ini merebut kembali lokasi-lokasi strategis termasuk Tarhuna, benteng terakhir Haftar di Libya barat.

*Bassel Barakat berkontribusi pada berita ini dari Ankara

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/pbb-ranjau-darat-haftar-tewaskan-138-orang-di-tripoli-libya/1903090
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement