REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Porsi makan seseorang yang hidup di masa kini cenderung lebih besar dibandingkan porsi makan standar 30 tahun silam. Perubahan itu berkontribusi pada penambahan berat badan, yang bisa memicu obesitas dan menjadi faktor penyebab banyak penyakit.
Cara untuk menghindari risiko itu adalah dengan mengatur porsi makan. Mengendalikan dengan sadar apa saja yang dimakan beserta jumlahnya, bukan berarti Anda harus kelaparan. Berikut beberapa kiat melakukannya, seperti dikutip dari laman The Voice Online, Rabu (8/7).
Memprediksi porsi
Satu-satunya yang paling memahami kebutuhan makan Anda adalah diri Anda sendiri. Prediksi porsi cukup yang dibutuhkan untuk merasa kenyang tanpa harus kekenyangan. Periksa pula label pada kemasan makanan atau timbang dengan tepat setiap bahan makanan saat menjajal resep di dapur.
Makan perlahan
Dengan makan lebih lambat, artinya memberi waktu kepada otak untuk menyadari perut sudah kenyang. Jika masih lapar setelah satu porsi, jangan langsung beralih ke kudapan. Tunggu 20 menit setelahnya dan biarkan sistem pencernaan memiliki jeda. Apabila masih lapar juga, pilih buah sebagai camilan.
Pakai piring kecil
Memakai piring atau mangkuk yang berukuran lebih kecil lumayan membantu mengurangi porsi makan sambil tetap merasa kenyang. Ini juga menghindarkan makan berlebih seperti apabila menggunakan piring atau mangkuk besar. Namun, tahan diri untuk tidak menambah porsinya lagi dan lagi.
Jangan mudah tergiur
Ketika membeli makan dan minum di gerai tertentu, jangan mudah tergiur dengan tawaran ukuran porsi ekstra besar dan harga yang lebih hemat. Selain bisa membuat Anda membeli lebih daripada yang dibutuhkan, itu juga akan mengarah pada porsi makan lebih besar daripada yang dibutuhkan.
Matikan televisi
Hindari makan atau menyantap kudapan sambil menonton televisi. Kebiasaan itu sangat mungkin mengakibatkan makan berlebihan tanpa disadari, karena seseorang tidak 'berpikir' saat makan. Lebih disarankan makan bersama di meja makan sambil berbincang dengan keluarga.