Kamis 09 Jul 2020 05:05 WIB

Mendagri Dorong Gerakan Sejuta Masker di Seluruh Daerah

Pemkab Gowa mencanangkan gerakan sejuta masker untuk masyarakat.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menggunakan masker wajah saat menghadiri Launching Gerakan Sejuta Masker di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (8/7/2020). Gerakan Sejuta Masker yang dilaksanakan Pemda Kabupaten Gowa dengan pemrakarsa Mendagri Tito Karnavian tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai pembagian masker terbanyak dengan membagikan sebanyak 1,2 juta masker kepada masyarakat sebagai langkah memutus mata rantai penularan virus COVID-19.
Foto: ANTARA/abriawan abhe
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menggunakan masker wajah saat menghadiri Launching Gerakan Sejuta Masker di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (8/7/2020). Gerakan Sejuta Masker yang dilaksanakan Pemda Kabupaten Gowa dengan pemrakarsa Mendagri Tito Karnavian tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai pembagian masker terbanyak dengan membagikan sebanyak 1,2 juta masker kepada masyarakat sebagai langkah memutus mata rantai penularan virus COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, GOWA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendorong seluruh kabupaten dan kota di Indonesia bisa mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dalam mencanangkan gerakan sejuta masker untuk masyarakat. Ia mengatakan, langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Gowa dengan mengagas Gerakan Sejuta Masker merupakan terobosan yang positif.

"Gerakan sejuta masker yang dicanangkan oleh Pemkab Gowa ini semoga bisa mendorong seluruh daerah di Indonesia untuk mengikutinya karena ini adalah terobosan yang positif," ujar Tito Karnavian di Gowa, Rabu (8/7).

Baca Juga

Dia menilai, gerakan sejuta masker ini dapat menjadi percontohan dalam penanganan virus coronabaru atau Covid-19 di daerah. Apalagi di Kabupaten Gowa, juga ikut menggodok kewajiban menggunakan masker menjadi peraturan daerah (Perda).

"Di luar perda yang dibentuk sebagai penegasan kepada masyarakat, gerakan masker ini merupakan langkah riil dalam menangani Covid-19. Terutama di daerah ini, masih banyaknya masyarakat yang tidak menggunakan masker alasannya karena tidak memiliki masker, jadi ketika ada gerakan ini maka tidak ada lagi alasan untuk tidak mematuhi," katanya.

Ia pun mengaku, Kabupaten Gowa menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang mengagas gerakan penanganan Covid-19 seperti ini. Sehingga sangat diharapkan ini bisa dilakukan seluruh provinsi dan kabupaten/kota yang ada di Indonesia, melalui pemerintah masing-masing.

"Saya terharu atas respon cepat yang dilakukan Bupati Gowa, hanya seminggu kami bertukar pikiran tentang hal ini dan hari ini dia bisa membuktikan. Bahkan gerakan ini mendapat respon yang sangat luar biasa, karena jumlah masker yang terkumpul melebihi target," kata Tito.

Dengan jumlah masker yang melebihi target ini pun rencananya akan dibagikan di kabupaten/kota yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Gowa. Seperti Kota Makassar dan Kabupaten Maros sesuai dengan laporan yang diterima pihaknya.

"Tiga daerah ini memang menjadi klaster penyebaran Covid-19 terbesar di Sulawesi Selatan, sehingga dengan adanya gerakan bagi-bagi masker ini bisa sangat membantu menekan angka penularan," ujarnya.

Tito berharap, gerakan masker ini pun harus disambut baik oleh masyarakat dengan ikut mendisiplinkan diri menggunakan masker. "Kita bisa mencegah diri dari penularan virus melalui percikan maupun dorplet dengan menggunakan masker. Makanya masyarakat harus patuh dan disiplin, termasuk juga dalam menerapkan protokol kesehatan," tegasnya.

Sementara, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Menteri Dalam Negeri yang telah meluangkan waktu untuk hadir bersama di tempat ini. "Ini suatu kehormatan dan kebahagiaan tersendiri bagi kami terlebih karena inisiator dari gerakan sejuta masker ini adalah dari Bapak Mendagri," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement